Siklus Batuan: Pengertian, Jenis, Proses dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Siklus batuan, proses dan jenisnya yang terjadi sebagai sebuah struktur terbentuk di permukaan bumi dan juga berbagai manfaat yang diberikan.

Batuan ialah kumpulan-kumpulan ataupun agregat dari mineral yang sudah dalam kondisi membeku ataupun mengeras. Batuan pula diketahui sebagai barang alam yang jadi penyusun utama modul bumi.

Bersumber pada riset para pakar, diketahui kalau pembuatan batuan membutuhkan waktu sampai jutaan tahun. Siklus batuan berawal dari terjadinya batuan beku, pelapukan batuan beku, pergerakan batuan, sedimentasi, metamorfosis serta pencairan magma kembali.

Batuan yang terletak di bumi tidak tercipta begitu saja. Meski keras, batuan tidak selamanya jadi batu. Adanya siklus batuan ini terjadi dalam waktu tempuh yang cukup panjang.

Pengertian Siklus Batuan

Siklus batuan merupakan daur hidup yang dirasakan oleh batuan pembuat bumi. Pada dasarnya, batuan di bumi tercipta dari magma serta bersamaan dengan berjalannya waktu akan kembali ke dalam wujud magma.

Proses Siklus Batuan

Penggunaan list bullet dibawah ini salah, ini contoh list bullet yang tepat

  • Secara umum, siklus batuan berawal dari magma, ialah batuan cair yang tercipta jauh di dasar permukaan bumi. Bersamaan dengan berjalannya waktu, magma mendingin serta mengeras. Ini disebut sebagai proses kristalisasi.
  • Untuk proses kristalisasi magma ini diketahui terjadi dalam 2 jenis yaitu terjadi di dasar permukaan bumi dan terjadi juga di atas permukaan bumi setelah terjadinya gunung meletus.
  • Di proses selanjutnya, batuan beku yang terpapar di permukaan bumi akan alami pelapukan. Dalam proses pelapukan, batuan beku secara pelan-pelan sirna serta terurai karena pengaruh setiap hari serta cuaca dari atmosfer, hidrosfer, serta biosfer.
  • Material hasil pelapukan batuan beku yang terletak di permukaan lereng kerap kali bergerak karena pengaruh gaya gravitasi, saat sebelum “diangkut” oleh “agen” erosi, seperti air mengalir, gletser, angin, ataupun gelombang. Setelah itu, partikel-partikel hasil pelapukan batuan beku dan zat terlarut yang disebut sedimen, akan mengendap.
  • Walaupun sebagian besar endapan itu biasanya bergerak dengan tujuan akhir lautan, ada juga bagian yang mengendap di dataran sekitar aliran sungai, cekungan gurun, rawa, bukit pasir, dan lain sebagainya.
  • Sedimen yang menumpuk di bermacam posisi pengendapan itu lalu mengalami proses lithifikasi, yaitu konversi jadi batuan. Endapan umumnya berganti jadi batuan sedimen bila dipadatkan oleh beban berat susunan atasnya ataupun kala direkatkan air tanah yang menyerap mengisi pori-pori dengan bahan mineral.
  • Pada sesi siklus selanjutnya, bila batuan sedimen terkubur jauh di dasar permukaan Bumi, dan ikut serta dalam proses pembuatan pegunungan, ataupun diterobos oleh massa magma. Sehingga terkena tekanan ataupun panas yang besar, akan terjadi perubahan lagi. Batuan sedimen akan bereaksi di lingkungan baru serta berganti jadi jenis ketiga, ialah batuan metamorf.
  • Bila batuan metamorf terpapar tekanan ataupun temperatur panas yang lebih besar lagi, bebatuan itu akan meleleh, serta kembali jadi magma. Selanjutnya, siklus akan kembali terjadi dari awal bila magma mengkristal jadi batuan beku.

Proses di atas menampilkan kalau siklus batuan digerakkan oleh tenaga panas bumi di tahapan awal serta akhir. Ada pula dalam sesi pelapukan yang membentuk batuan sedimen, tenaga matahari berfungsi sebagai penggerak.

Perlu dicatat, apabila tidak terpapar ke atas permukaan, batuan beku dapat senantiasa terkubur di dalam bumi sehingga bisa terkena tekanan serta temperatur besar dalam proses pembuatan gunung. Bila hal ini terjadi, siklus akan melompat, sebab batuan beku langsung berganti jadi batuan metamorf.

Demikian juga, batuan metamorf serta sedimen tidak senantiasa terkubur dan akhirnya kembali jadi magma. Bila hal itu terjadi, susunan atas 2 tipe batuan itu mungkin akan terkikis oleh erosi. Material yang terlepas dari batuan metamorf serta sedimen itu akan jadi bahan baku baru buat pembuatan batuan sedimen.

Jenis- jenis Siklus Batuan dan Contohnya

Secara umum, siklus batuan menimbulkan wujud batu tidak permanen serta menimbulkan 3 tipe batuan. Ketiganya merupakan batuan beku, batuan sedimen, serta batuan metamorf. Tetapi, dari ketiga jenis itu, batuan beku, batuan sedimen, serta batuan metamorf dibedakan lagi jadi beberapa jenis.

Berikut jenis-jenis batuan beku, batuan sedimen, serta batuan metamorf, dan contoh- contohnya

Batuan Beku

Batuan beku tercipta dari magma ataupun lava yang mengeras. Magma ialah batuan cair serta sangat panas yang terletak di dalam kerak bumi/perut bumi.

Contoh Batuan Beku

Terdapat banyak tipe contoh batuan beku yang mudah ditemui di lingkungan sekitar. Berikut beberapa contoh batuan beku beserta ciri, proses pembuatan, sampai manfaat.

  • Batuan Apung

Ciri batuan apung yaitu rupanya keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, ringan, serta terapung dalam air. Metode terjadinya dari pendinginan magma yang bergelembung-gelembung gas.

Manfaat dari batuan ini, yaitu utuk mengamplas ataupun menghaluskan kayu. Ketiak berada di bidang industri biasa digunakan sebagai bahan pengisi dari isolator temperatur tinggi dan lain sebagainya.

Ciri-cirinya bercorak, gelap, serta hijau. Wujudnya semacam cermin, serta tidak terdapat kristal-kristal. Metode terjadinya dari lava permukaan yang mendingin dengan cepat. Manfaatnya bisa sebagai perlengkapan pemotong ataupun ujung tombak, serta dapat dijadikan kerajinan.

  • Batu Granit

Ciri batu granit ialah terdiri atas kristal-kristal agresif, warna putih hingga abu-abu, kadang- kadang jingga. Batuan ini banyak di temukan di wilayah pinggiran tepi laut, sungai besar, serta dasar sungai. Metode terjadinya dari pendinginan magma yang terjadi lambat di dasar permukaan bumi. Setelah itu, manfaatnya yaitu sebagai bahan bangunan.

  • Batu Basalt

Ciri batu basalt ialah terdiri atas kristal-kristal yang sangat kecil, serta bercorak hijau keabu-abuan dan berlubang-lubang. Cara terjadinya ialah dari pendinginan lava yang memiliki gas namun gasnya sudah menguap. Manfaatnya yaitu sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan atau pondasi bangunan.

  • Batu Diorit

Karakteristik batu diorit berwarna kelabu bercampur putih, ataupun gelap bercampur putih. Metode terjadinya yaitu berasal dari hasil peleburan dasar samudra yang diketahui bersifat mafic di suatu subduction zone.

Umumnya dibuat pada busur bundaran volkanis, serta membentuk suatu gunung di dalam cordilleran. Batu diorit dapat digunakan selaku ornamen dinding ataupun lantai, serta bahan bangunan.

  • Batu Andesit

Cirinya merupakan batuan bertekstur halus, bercorak abu-abu hijau, ataupun jingga. Metode terjadinya yaitu dari lelehan lava gunung api yang meletus. Pada saat temperatur lava yang telah meleleh tersebut turun sekitar 900 sampai dengan 1,100 derajat Celsius. manfaatnya yaitu untuk nisan kuburan, cobek, patung buat hiasan, serta batu pembentuk candi.

  • Batu Gabro

Cirinya yaitu rupanya gelap, hijau, serta abu-abu hitam. Struktur batuan ini masif, tidak ada rongga ataupun lubang udara ataupun retakan-retakan. Batuan ini mempunyai tekstur fanerik sebab mineral-mineralnya bisa dilihat langsung secara kasat mata. Metode terjadinya dari magma yang mengeras di dalam gunung. Manfaatnya yaitu buat pelapis dinding.

  • Batu Liparit

Cirinya bertekstur porfiris, serta biasanya bercorak putih. Mineral pembentuknya yaitu feldspar, kuarsa, biotit.

Batuan Sedimen

Batuan sedimen, merupakan batuan yang tercipta sebab pengendapan ataupun hasil dari pelapukan serta pengikisan batuan yang dihanyutkan oleh air ataupun terbawa oleh tiupan angin. Setelah itu, endapan tersebut jadi keras sebab menemukan tekanan ataupun terdapat zat-zat yang merekat di beberapa bagian endapan.

Contoh Batuan Sedimen

Berikut sebagian contoh batuan sedimen, ciri-cirinya, proses pembentukannya dan manfaatnya selama ini.

Cirinya yaitu material kerikil-kerikil bundar, batu-batu, serta pasir yang merekat satu sama yang lain. Metode terjadinya ialah dari bahan-bahan yang lepas sebab gaya beratnya jadi terpadatkan serta terikat. Manfaatnya sebagai bahan bangunan.

  • Batu Pasir

Cirinya ialah tersusun dari butiran-butiran pasir, warna abu-abu, kuning, merah. Metode terjadinya ialah dari bahan-bahan yang lepas sebab gaya beratnya jadi terpadatkan serta terikat. Ada pula manfaatnya selama ini sebagai bahan pembuatan gelas ataupun cermin, serta bahan bangunan.

Cirinya ialah lunak, baunya semacam tanah liat, butir-butir batuan halus. Setelah itu rupanya hijau, gelap, kuning, merah, ataupun abu-abu. Metode terjadinya ialah dari bahan-bahan yang lepas, kemudian halus sebab gaya beratnya jadi terpadatkan serta terikat. Manfaatnya  ialah sebagai bahan bangunan.

Cirinya sedikit lunak. Rupanya putih keabu-abuan, dan membentuk gas karbon dioksida kala ditetesi asam. Metode terjadinya ialah dari cangkang fauna lunak semacam siput, kerang, serta fauna laut yang sudah mati. Rangkanya yang dibuat dari kapur tidak musnah, namun memadat serta membentuk batu kapur. Manfaatnya ialah sebagai bahan baku semen.

  • Batu Breksi

Cirinya merupakan gabungan dari pecahan-pecahan letusan gunung berapi. Metode terjadinya ialah dari bahan-bahan yang terlempar tinggi ke udara serta mengendap di suatu tempat. Manfaatnya ialah sebagai kerajinan, serta bahan bangunan.

  • Stalaktit serta Stalagmit

Cirinya bercorak kuning, coklat, krem, keemasan, serta putih. Metode terjadinya ialah dari air yang larut di wilayah karst akan masuk ke lobang-lobang. Setelah itu turun ke gua serta menetes-netes dari atap gua ke bawah gua.

Tetesan-tetesan air yang memiliki kapur lama-kelamaan kapurnya mengeras serta menumpuk sedikit demi sedikit. Kemudian, berganti jadi batuan kapur yang wujudnya runcing-runcing.

Cirinya bercorak coklat, merah, serta abu-abu. Tercipta dari proses pelapukan batuan beku serta kerap kali ditemui di dekat batuan induknya.

Batuan Metamorf

Batuan Metamorf ataupun Batuan Malihan ialah batuan yang berasal dari batuan sedimen, serta batuan beku yang hadapi pergantian sebab panas serta tekanan. Berikut ini jenis-jenis batuan metamorf.

Contoh Batuan Metamorf

  • Batuan Pualam ataupun Batu Marmer

Karakteristik batuan ini ialah dari kombinasi warna berbeda-beda, memiliki pita-pita warna, serta kristal-kristalnya terlihat sangat agresif. Batu pualam atau marmer tercipta dari batu kapur yang hadapi pergantian temperatur serta tekanan.

  • Batuan Sabak

Karakteristik batuan ini ialah bercorak abu-abu kehijau-hijauan serta gelap. Tercipta dari batu serpih yang terpapar temperatur serta tekanan besar.

  • Batuan Gneiss

Cirinya bercorak putih kebau-abuan, serta ada goresan-goresan yang tersusun dari mineral- mineral.

  • Batuan Sekis

Karakteristik batuan sekis ialah bercorak gelap, hijau serta ungu. Metode terjadinya ialah pada derajat metamorfosa tingkatan menengah.

  • Batuan Kuarsit

Karakteristik batuan kuarsit ialah bercorak Abu-abu, kekuningan, cokelat, serta merah.

  • Batuan Milonit

Karakteristik batuan milonit ialah butir-butirnya lebih halus, serta bisa dibelah. Rupanya seperti abu- abu, kehitaman, coklat, serta biru.

Inilah seputar siklus batuan, proses terjadi dan jenis dari batuan yang biasa terbentuk di bumi ini.  Banyaknya jenis batuan yang tersebar di muka bumi menjadikan Anda bisa lebih memahami cara dari terbentuknya dan manfaat dari masing-masing dari batuan tersebut.

fbWhatsappTwitterLinkedIn