Sosiologi Filsafat : Pengertian, Tokoh, dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Secara etimologi, filsafat berasal dari istilah Yunani yaitu philosophia yaitu philein yang memiliki arti bijaksana sedangkan philos memiliki arti teman. Untuk istilah shopos memiliki arti bijaksana, sedangkan shopia berarti kebijaksanaan. Maka dari itu, philein dan shopos pada filsafat berarti mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana. Sedangkan ilmu sosiologi mengandung arti ilmu tentang masyarakat.

Pengertian Filsafat

Berdasarkan pengertain yang tekah dipaparkan, sosiologi filsafat memiliki pengertian sebagai pikiran refleksi mendalam, penyelididkan menggunakan alasan, serta dapat berfikir secara hati-hati mengenai ilmu tentang masyarakat untuk mendapatkan sebuah hakikat eksistensi sosiologi. Pandangan ini mengacu pada ontologi, epistemologi, dan aksiologi sosiologi.

Sebagaimana dijelaskan bahwa definisi sosiologi dapat dipertegas menjadi objek materiil sosiologi ialah masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat dapat ditinjau dalam tiga paradigma menurut Gorge Ritzer dalam Teori Sosiologi Modern yaitu terdiri dari paradigma fakta sosial, paradigma definisi sosial, dan paradigma perilaku sosial.

Sedangkan, dalam objek formal sosiologi merupakan ilmu sosial yang meliputi masyarakat, baik d am masyarakatsebagai subjektif maupun antar subjektif dalam proses interaksi sosial. Dalam kaitannya epistemologi sosiologi merupakan semua materi sosiologi yang meliputi teori sosiologi klasik, modern, dan post modern.

Sedangkan, dalam aksiologi sosiologi mengacu pada etika sosial yang menekankan pada nilai-nilai moral manusia. Dalam filsafat ilmu, seseorang ilmuwan sosiologi memiliki sikap ilmiah. Yang menjadi landasan nilai-nilai dan moral sebagaimana telah diuraikan oleh Surryo Ediyono, yaitu :

  • Tidak adanya rasa pamrih
  • Dapat bersikap selektif
  • Adanya rasa percaya yang layak
  • Adanya suatu sikap yang berdasar pada suatu kepercayaan dan merasa pasti bahwa setiap teori yang terdahulu telah mencapai kepastian
  • Adanya suatu kegiatan rutin bahwa seorang ilmuwan tidak puas terhadap penelitian yang dilakukan, seorang ilmuwan harus memiliki sikap yang etis dan selalu berkehendak mengembangkan ilmu untuk kemajuan dari ilmu itu sendiri.

Tokoh Sosiologi Filsafat

Plato (427-347 SM)

Plato merupakan salah satu seorang tokoh filsuf yang berasal dari Barat yang berhasil menelaah masyarakat secara sistematis yang telah merumuskan suatu teori tentang bentuk negara yang dicita-citakan dengan organisasinya didasarkan pada pengamatan kritis terhadap sistem-sistem sosial yang ada pada zamannya saat itu.

Plato telah menyatakan bahwa masyarakat sebenarnya merupakan sebuah refleksi dari perorangan. Suatu masyarakat akan mengalami sebuah kegoncangan sebagaimana halnya manusia atau perorangan yang telah terganggu keseimbangan jiwanya yang terdiri dari tiga unsur yaitu nafsu, semangat, dan intelegensia.

Aristoteles (384-322 SM)

Dalam buku Aristoteles, Politics. Aristoteles mengadakan suatu analisis yang mendalam terhadap lembaga-lembaga politik pada masyarakat. Pengertian politik digunakan dalam arti luas yang telah mencakup ekonomi dan juga sosial. Aristoteles memiliki perhatian dalam bidang ilmu biologi manusia yang telah menyebabkan suatu analogi masyarakat dengan organisme biologis manusia.

Socrates ( 469-399 SM)

Socrates telah menaruh sebuah perhatian pada manusia dan juga menginginkan, supaya para manusia mampu untuk mengenali dirinya sendiri. Berdasarkan pandangan Socrates, dirinya tidak memiliki sebuah niat untuk memaksakan orang lain agar mau menerima ajarannya.

Socrates lebih mengutamakan orang lain dalam menyampaikan pendapatnya mereka sendiri. Socrates menggunakan dialektika kepada orang lain supaya orang lain dapat mengungkapkan pandangan dan juga ide yang dimilikinya.

Thales (624-548 SM)

Thales merupakan salah seorang tokoh filsafat yang berasal dari Yunani Kuno. Thales dianggap sebagai orang atau tokoh pertama yang berupaya mencari sebuah jawaban atas asal mula dari suatu benda yang berada di alam semesta ini. Thales juga pernah melakukan perjalanan yang ditempuhnya untuk menuju ke Negeri Mesir. Dalam perjalanannya, Thalesmemiliki pendapat bahwa segala asal mula yang berada di dunia ini berasal dari air.

Anaximenes (585-528 SM)

Anaximenes memiliki sudut pandang yang berbeda ddengan Thales, Anaximenes memiliki pandangan bahwa landasan pemikiran manusia dan semua makhluk hidup yang bernafas ialah mengambil udara yang terdapat di alam semesta. Sehingga Anaximenes berpikir bahwa segala sesuatu berasal darii udara.

Contoh sosiologi filsafat

Idealisme

Idealisme merupakan sebuah pandangan filsafat yang telah dikemukakan oleh Plato pada 2400 tahun yang lalu. Menurut Plato, idealisme menjelaskan mengenai bagaimana dibedakan alam empiris atau alam fenomena yang kita amati terdapat alam ideal.

Kelompok dalam aliran in memilik sifat spirituak yang memiliki pendapat adanya suatu harmoni yang mendasar antara manusia dan juga alam. Mind over mather merupakan sebuah pepatah yang memiliki gagasan bahwa jika kita mempercayai sesuatu itu dengan benar dan akan terwujud, maka akan dapat menajdi kenyataan.

Humanisme

Humanisme merupakan sebuah aliran yang memiliki dua arah yaitu antar individual dan juga sosial. Humanisme individu lebih mengutamakan dalam kemerdekaan berfikir, mengemukakan pendapat, dan juga berbagai aktivitas kreatif lainnya. Sedangkan, humanisme sosial memiliki arti pendidikan bagi masyarakat memiliki kesejahteraan sosial dan juga perbaikan antara hubungan manusia dengan manusia.

Adapun contoh dari aliran humanisme sosial ialah kepercayaan akan manusia yang memiliki kebutuhan berkumpul dalam suatu kelompok baik dalam organisasi untuk memperoleh sebuah pengetahuan agar dapat mencapai kesejahteraan sosial yang memiliki hubungan dengan antar manusia.

Rasionalisme

Rasionalisme merupakan aliran yang memandang rasio atau akal sebagai satu-satunya sumber yang dapat dipercaya. Contoh dari aliran rasionalisme merupakan terjadi dalam kehidupan sehari-hari misla pada pertanyaan bagaimana cara membuat dua bangun datar yang memiliki lebar dua kali lebih besar. Untuk menjawab pertanyaan tersebut membutuhkan sebuah prinsip ilmu ukur untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Empirisme

Empirisme merupakan aliran kepercayaan terhadap pengalaman yang menurut aliran ini pengalaman memberikan sebuah kepastian yang diambil dari dunia fakta. Seperti halnya, animal testing terbukti telah membahayakan hewan setelah hewan mengalami sejumlah luka atau cacat fisik yang ditimbulkan dari percobaan yang telah dilakukan.

Kritisme

Kritisme merupakan sebuah penggabungan dari sebuah aliran yaitu rasionalisme dan juga empirisme. Empirisme telah menghasilkan keputusan yang bersifat sintetis dan tidak mutlak. Sedangkan, rasionalisme memberikan sebuah keputusan yang memiliki sifat analitis. Karena proses berpikir merupakan proses penyusunan keputusan yang terdiri dari subjek dan predikat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn