Biografi John Maynerd Keyness Singkat

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
biografi John Maynard Keyness

Keynes ialah salah satu tokoh ekonom yang sangat mempengaruhi pada abad ke – 20 dan memimpin revolusi pemikiran eknomi, serta pendiri teori makroekonomi modern.

Hasil pemikiran -pemikirannya sering menjadi dasar mazhab ekonomi Keynesian serta seluruh turunanya. Teori ini mempromosikan suatu ekonomi campuran, dimana baik sektor negeri maupun sektor swasta memegang kedudukan penting.

Kebangkitan ekonomi Keynesianisme menjadi salah satu tanda berakhirnya ekonomi Laissez-Faire, suatu teori ekonomi yang berlandaskan pada keyakinan bahwa pasar dan sektor swasta sanggup berjalan sendiri tanpa campur tangan dari sektor negeri.

John Maynard Keyness yang sering dikenal dengan panggilan Keynes lahir pada tanggal 5 Juni 1883 di Cambridge, Inggris. Dia adalah seorang anak laki-laki dari John Neville Keynes yang merupakan seorang Dosen di Universitas Cambridge. Ibunya bernama Florence Ada Keynes sebagai Walikota Cambridge.

Ia semasa kecil tergolong anak yang cerdas terutama dalam bidang matematika dan sejarah.

Ia menerima beasiswa bersekolah di Eton for King’s College, Cambridge. Kemudian setelah kelulusannya ia kembali mendapatkan beasiswa kuliah di Universitas Cambridge.

Pada perang Dunia I pemerintah Inggirs menginginkan keahliannya. Lalu Iapun pergi ke London atas permintaan pemerintah sesaat sebelum Permusah di mulai, penangguhan pembayaran specie konviertibilitas uang kertas menjadi emas telah didorong oleh para bankir dengan dukungan dari Keynes.

Keynes mengambil posisi Kementerian Keuangan di Pemerintahan pada bulan Januari 1915.

Ia menanggung tanggungjawab antara lain desain sebutankredit antara inggris dan sekutu kontinental sepanjang perang berlangsung; serta akuisisi mata uang langka.

Pada tahun 1919, beliau ditunjuk selaku perwakilan keuangan untuk Departemen Keuangan dikala perdamaian versailles.

Hasrat utama Keynes sendiri adalah untuk menghindari adanya pembayaran kompensasi Jerman yang ditetapkan tinggi akan menghancurkan kepaiwaian negara dalam membeli barang ekspor dari negara-negara lain.

Perihal ini akan berdampak pada rusaknya stabilitas pereknomian dunia. Kemudian menjelang akhir konferensi, Keynes berupaya mengajukan kembali opininya berupa rencana yang dapat berdampak baik bagi perekonomian dunia secara menyeluruh.

Hal tersebut dapat menaikkan perdagangan International, namun diwaktu yang sama hal itu dapat melemparkan segala anggaran rekonstruksi Eropa kepada Amerika Serikat.

Gagasan Keynes tersebut ada di dalam bukunya yang bertajuk The Econmic Cosequences of the Peace bertuliskan tentang penentangannya atas hukuman yang dijatuhkan oleh pihak sekutu terhadap Jerman untuk membayar Perang Dunia I.

Jumlah yang dituntut oleh sekutu terlalu besar, sedangkan keadaan Jerman dikala itu tengah hancur diikuti dengan keadaan politik yang tidak stabil. Buku tersebut terbit pada tahun 1919 dan dinobatkan sebagai buku terbaik Keynes.

Keynes meyakini Teori Kuantitas uang pada tahu 1920-an, kemudian Keynes menulis buku dengan judul Tract on Monetary Reform. Hasil tulisan Keyness kali ini mendapatkan gagasan dari para mentornya, di dalam buku ini Keynes memperingatkan tentang bahaya inflasi, kemudian Keynes meminta agar Bank Sentral dapat mengatur peredaran sebagai kiat untuk menstabilkan tingkat harga dan mengatur inflasi.

Keynes pada tahun 1930-an memimpin revolusi pemikiran ekonomi yang menantang gagasan ekonomi neoklasik menyatakan jika pasar bebas, dalam jangka pendek sampai menengah, akan mengisi seluruh lapangan pekerjaan asalkan tuntutan upah pekerja tetap fleksible.

Ia juga memberikan gagasan apabila permintaan agregat menentukan tingkat seluruh kegiatan ekonomi serta rendahnya permintaan agregat maka akan memicu pengangguran tingkat tinggi yang dapat bertahan lama.

Menurut pandangan ekonomi Keynesian, campur tangan pemerintah dibutuhkan supaya dapat menstabilkan siklus kegiatan ekonomi.

Ia pun juga mendukung pelaksanaan kebijakan fiskal dan moneter agar terhindari dari dampak buruk resesi dan depresi ekonomi.

Pada tahun yang sama Keynes pun kembali menerbitkan karyanya sebanyak dua jilid dengan judul Treatise on money, Keynes menggambarkan bagaimana perbedaan antara investasi dan tabungan.

Di dalam bukunya Ia menerangkan apabila jumlah uang yang dihemat melebihi jumlah yang diinvestasikan, maka menyebabkan jumlah pengangguran meningkat jika suku bunga terlalu tinggi.

Buku ini juga berisi tentang indeks keuanganyang tidak dapat diandalkan untuk mewakili indikasi yang akurat.

Pada tahun 1925 Keynes secara khusus mengkritik perekonmian inggris karena kembali ke standar emas dengan mengacu pada indeks harga grosir.

Ia berpendapat bahwa indeks dapat meminimalisir pengaruh perubahan dalam biaya dan tenaga kerja.

Pada tahun 1933 Great Depression berlangsung sehingga mengakibatkan kesulitan ekonomi di penjuru dunia, dari peristiwa ini muncullah revolusi Keynesian.

Disaat itu juga Keynes menerbitkan buku kembali berjudul The Means to Prosperity. Buku tersebut berisikan saran atau anjuran kebijakan dalam menanggulangi pengangguran saat resesi global. Buku tersebut juga berisi berbagai usulan yang diperuntukkan kepada Pemerintah Inggris dan negara lainnya terdampak akibat krisis global.

Keynes menerbitkan buku lagi pada tahun 1936 berjudul Magnus Opus Keynes, The General Theory of Employment, Interest and Money. Buku ini memuat tentang pembenaran teoritis untuk kebijakan intervensionis dalam menanggulangi resesi.

Buku ini membantah paradigma dari ekonomi neoklasik dan memungkinkan untuk terbebas dari campur tangan pemerintah karena secara alami pasar akan membentuk keseimbangan kerja penuh.

Setelah Perang Dunia II, banyaknya eknom Barat ternama yang menerima saran kebijakan Keynes.

Keynes meninggal pada tahun 1946, dua puluh tahun kemudian setelah meninggalnya hampir semua negara kapitalis di dunia menerapkan kebijakan Keynes.

Namun seiring berjalannya waktu pengaruhnya berkurang pada tahun 1970-an pengaruh dari stagflasi yang menimpa ekonomi Inggris – Amerika selama dekade tersebut, timbullah beberapa kritik terhadap kebijakan Keynesian oleh Milton Friedman dan Monetaris lainnya.

Bagi Friedman bahwa uang itu penting. Adanya penambahan uang secara terkendali dapat mendorong perekonomian dan ia juga percaya akan kemampuan kebijakan moneter serta Teori Kuantitas Uang dalam menunjang pertumbuhan ekonomi.

Friedman menyarankan agar ekonomi untuk dikembalikan ke sistem pasar bebas dengan intervensi yang minim dari pemerintah. Meski beberapa pihak menyebutkan bahwa teori moneter Friedman mempengaruhi tanggapan federal reserve terhadap krisis keuangan global pada tahun 2007-2008 yang menyebabkan kebangkitan dalam pemikiran Keynesian.

Hal itu dikarenakan ekonomi Keynesian memberikan dukungan teoritis untuk kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh para kepala pemerintahan sebagai tanggapan atas krisis.

Majalah Time mencantumkan Keynes kedalam daftar Most Important People of the Century pada tahun 1999.

Menurut Time pendapat ekstrim dari Keyness menyebutkan bahwa pemerintah harus membelanjakan uang yang tidak dimilikinya, bisa jadi berhasil mencegah keruntuhan Kapitalisme.

Selain itu The Economist pun memberikan julukan kepada Keyness yaitu ekonom abad ke – 20 paling terkenal di Britania Raya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn