Daftar isi
Kingdom protista adalah salah satu jenis kingdom dalam taksonomi Makhlukhidup. Kingdom protista merupakan kingdom yang terdiri dari Makhluk bersel satu atau banyak sel. Selain itu, protista merupakan organisme dengan membran sel (eukariota).
Kingdom protista beranggotakan organisme yang beraneka ragam. Terdapat 3 kelompok protista yakni protista yang mirip hewan, protista yang mirip tumbuhan, dan protista yang mirip jamur. Pengelompokkan ini didasarkan pada kesamaan adanya struktur membran sel.
Anggota dari kingdom protista merupakan organisme sederhana eukariota. Di alam, kebanyakan protista bersel tunggal namun dapat juga membentuk koloni sel. Kebanyakan protista hidup di perairan, lingkungan tanah yang lembab, atau bahkan sebagai parasit.
Kingdom protista mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Protista memiliki membran pada inti selnya. Hal ini membuat protista termasuk ke dalam golongan organisme eukariotik. Sejauh ini, protista merupakan organisme eukariotik paling sederhana namun memiliki struktur, fungsi, tingkah laku, dan ekologi yang lebih rumit dibandingkan Archaebacteria dan Eubacteria.
Umumnya protista adalah organisme bersel tungaal (uniseluler). Akan tetapi, ada juga protista yang mempunyai sel banyak (multiseluler). Berdasarkan penelitian, protista bersel banyak di alam akan hidup berkoloni atau membentuk kelompok.
Protista dapat hidup bebas di alam namun dapat juga hidup bersama organisme lain dengan melakukan simbiosis. Hubungan simbiosis ini dapat saling menguntungkan (mutualisme) dan dapat pula merugikan salah satu pihak (parasitisme).
Alat gerak pada sel ini disebut sebagai motil. Protista memiliki beberapa alat gerak sederana. Ada yang berupa bulu cambuk (flagelata), ada yang berupa bulu getar (siliata), dan ada yang berupa kaki semu (pseudopodia).
Protista yang bersifat autotrof adalah organisme yang mampu menghasilkan makanannya sendiri dari senyawa anorganik di sekitarnya dengan bantuan cahaya (fotoautotrof). Hal ini dapat tercapai sebab ada kloroplas di dalam sel protista.
Sedangkan protista yang bersifat heterotrof adalah organisme yang memperoleh makanannya dengan cara menyerap atau menelan makanannya. Mereka mengabsorbsi molekul organik di sekitarnya.
Protista anaerob tidak membutuhkan oksigen dalam proses pernapasannya. Organisme protista jenis ini melakukan respirasi dengan melakukan simbiosis dengan bakteri aerob. Sedangkan protista aerob membutuhkan oksigen dalam proses pernapasannya. Proses ini terjadi di dalam mitokondria sel.
Protista tidak hanya mampu hidup di perairan tawar namun juga di laut dengan kandungan garam. Selain di air, protista jua tinggal di lingkungan lembab daratan. Protista yang hidup di laut dapat dilihat pada fitoplankton. Sebagai fitoplankton, protista bertindak menjadi penyumbang dalam penyediaan energi jaring-jaring makanan.
Protista sebenarnya tidak mempunyai banyak kesamaan. Akan tetapi, dikelompokkan bersama sebab mereka tidak sesuai bila dimasukkan ke dalam kingdom lain. Beberapa protista mampu berfotosintesis, beberapa hidup bersimbiosis mutualisme dengan protista lain.
Beberapa memiliki sel tunggal, sedangkan yang lain bersel banyak atau membentuk koloni. Ada protista yang berukuran mikroskopis, ada juga yang berukuran raksasa. Beberapa bersifat bioluminesens dan beberapa bertanggung jawab atas penyakit yang diderita pada tumbuhan dan hewan.
Protista dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan pada beberapa kategori yang berbeda termasuk cara mendapatkan makanan, kemampuan bergerak, dan reproduksinya. Contoh protista adalah ganggang, amuba, euglena, plasmodium, dan jamur lendir.
Protista yang mempu berfotosintesis termasuk berbagai macam ganggang, diatom, dinoflagelata, dan euglena. Organisme ini sering kali berbentuk uniseluler namun dapat membentuk koloni. Mereka juga mengandung klorofil.
Klorofil merupakan suatu pigmen yang dapat menyerap energi cahaya untuk fotosintesis. Protista yang mampu berfotosintesis dikelompokkan sebagai protista mirip tumbuhan.
Protista lain yang dikenal sebagai dinoflagelata atau ganggang api merupakan plankton yang hidup di lingkungan laut dan air tawar. Kadang kala, protista ini dapat bereproduksi sampai tingkat yang berbahaya dan menmbulkan ledakan jumlah ganggang. Beberapa ganggang api bersifat bioluminesens.
Diatom merupakan ganggang uniseluler paling berlimpah di antara jenisnya yakni fitoplankton. Diatom dikelilingi oleh lapisan cangkang silikon. Diatom melimpah di habitat perairan laut dan tawar.
Euglena yang mampu berfotosintesis mirip dengan sel tumbuhan karena mengandung kloroplas. Diperkirakan bahwa kloroplas didapatkan oleh euglena sebagai hasil hubungan endosimbiosis dengan ganggang hijau.
Protista heterotrof memperoleh makanan dengan cara menyerap senyawa orgnik di sekitarnya. Protista jenis ini memakan bakteri, bahan organik terurai, atau memangsa protista lain. Protista heterotrof dapat dikelompokkan berdasarkan alat geraknya. Pengelompokkan ini termasuk amuba, paramecia, sporozoa, jamur air, dan jamur lendir.
Amuba merupakan contoh protista yang bergerak dengan kaki semu. Kaki semu merupakan perpanjangan sementara dari sitoplasma. Perpanjangan lini membuat amoebadapat bergerak baik untuk menangkap dan menelan bahan organik dengan cara endositosis yang dikenal fagositosis atau sel pemakan.
Amuba tidak mempunyai bentuk tetap. Mereka bergerak dengan mengubah bentuk selnya. Amuba terdapat di lingkungan perairan dan lembab dan beberapa merupakan parasit.
Trypanosoma merupakan contoh dari protista heterotrof yang bergerak dengan flagela. Flagela merupakan suatu struktur tambahan yang panjang dan mirip cambuk. Flagela ini bergerak maju mundur sehingga protista dapat bergerak.
Trypanosoma merupakan parasit yang dapat menginfeksi manusia dan hewan. Beberapa spesies trypanosoma menimbulkan penyakit tidur Afrika yang ditularkan ke manusia melalui gigitan lalat.
Paramecia merupakan contoh protista yang bergerak dengan silia. Silia merupakan struktur pendek seperti benang yang berupa tonjolan yang memanjang dari tubuh sel. Silia bergerak dengan cara melengkung.
Gerakan ini membuat protista Paramecia mampu bergerak dan juga menarik makanan (bakteri, ganggang, dan sebagainya) ke dalam mulut Paramecia. Sebagian paramecia hidup dengan melakukan hubungan simbiosis mutualisme dengan ganggang hijau atau bakteri tertentu.
Jamur lendir dan jamur air merupakan contoh dari protista dengan gerakan terbatas. Protista ini mirip jamur dalam hal menguraikan bahan organik dan mendaur ulang zat hara kembali ke lingkungan. Protista jenis ini hidup di tanah lembab dan berada di antara daun atau kayu busuk.
Ada 2 jenis jamur lendir yakni plasmodial dan seluler. Jamur lendir plasmodial tampak seperti sel besar yang terbentuk oleh penggabungan beberapa sel individual. Gumpalan besar sitoplasma ini dengan banyak inti di dalamnya mirip seperti lendir yang bergerak dengan lambat seperti amuba.
Di bawah kondisi lingkungan yang keras, jamur lendir plasmodial menghasilkan batang reproduktif yang disebut sporangia dan mengandung spora. Ketika dilepaskan ke lingkungan, spora ini akan berkecambah menghasilkan jamur lendir plasmodial lebih banyak.
Jamur lendir seluler menghabiskan sebagian besar siklus hidupnya sebagai organisme bersel tunggal. Mereka juga mampu bergerak seperti amuba. Ketika berada di bawah kondisi mengancam, sel ini bersatu membentuk kelompok besar sel individual yang mirip dengan resrespo. Sel ini menghasilkan batang atau tubuh buah yang menghasilkan spora.
Jamur air hidup di lingkuangan air dan tanah lembab. Mereka memakan bahan terurai, dan beberapa adalah parasit yang menumpang pada tanaman, hewan, ganggang, dan jamur. Salah satu spesies yakni Oomycota phylum tampak seperti badan dengan filamen struktur pertumbuhan seperti untaian benang.
Hal ini mirip dengan jamur. Akan tetapi, tidak seperti jamur, oomycota memiliki dinding sel tersusun atas selulosa alih-alih kitin. Oomycota juga dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual.
Sporozoa merupakan contoh dari protista yang tidak memiliki kemampuan bergerak. Protista jenis ini adalah parasit dan makan dari inangnya. Mereka bereproduksi dengan menghasilkan spora. Sporozoa mengalami pergantian keturunan dalam daur hidup mereka.
Sporozoa mengalami pergantian fase reproduksi antara aseksual dan seksual. Sporozoa disebarkan ke manusia oleh serangga atau hewan pembawa penyakit lainnya.
Toxoplasmosis adaah penyakit yang disebabkan oleh sporozoa Toxoplasma gondii. Toxoplasma disebarkan ke manusia melalui hewan atau ditularkan melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.
Sporozoa lain yang dikenal sebagai plasmodium menyebabkan malaria pada manusia. Protista ini disebarkan ke mamalia melalui gigitan serangga, umumnya oleh nyamuk dan menginfeksi sel darah merah.
Protista mempunyai beberapa manfaat dalam kehidupan manusia seperti:
Protista selain bermanfaat juga memiliki dampak buruk pada kehidupan. Berikut ini beberapa dampak adanya kingdom protista:
Salah satu spesies amuba yakni Entamoeba histolytica dapat menimbulkan penyakit dalam sistem pencernaan manusia. Protista ini menimbulkan kerusakan pada jaringan usus dan diare.
Selain E. histolytica, spesies amoeba lain juga menyebabkan penyakit disentri pada manusia. Protista itu adalah Entamoeba hartmani. Efek dari infeksi protista ini tidak lebih parah dibandingkan E. histolytica.
Entamoeba gingivalis terdapat di dalam rongga mulut manusia. Protista ini hidup di sela-sela gigi, leher gigi, tenggorokan atau tonsil. Meskipun protista spesies ini tidak bersifat patogenik namun dapat memperparah radang gusi yang terjadi.
Penyakit tidur pada manusia atau yang mempunyai nama lain trypanosomiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh protista. Pelakunya adalah Trypanosoma gambiense. Protista ini hidup di dalam darah manusia. Vektor perantara dari penyakit ini adalah lalat tse-tse atau Glossina tachionides.
Trypanosoma evansi merupakan penyebab penyakit surra yang menjangkiti ternak sapi, kuda, dan kerbau. Penyakit ini banyak berjangkit di daerah tropis termasuk Indonesia. Vektor perantaranya adalah lalat dari genus Tabanus.
Spesies lain dari protista yakni Leishmaania donovani juga menimbulkan penyakit. Protista ini menimbulkan kala azar pada manusia. Gejalanya berupa demam berkepanjangan, hati dan linfa membesar, dan tukak pada usus.