8 Macam Pranata Sosial dan Penjelasannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pranata sosial merupakan sebuah sistem norma atau pedoman perilaku sosial yang mengatur segala tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam hidup bermasyarakat.

Pengertian pranata sosial menurut Koentjaraningrat, yaitu sistemisasi dari sekelompok tata kelakuan yang berkaitan dengan hubungan sosial, yang dihasilkan dari tindakan keseharian masyarakat. Aktivitas keseharian masyarakat tersebut muncul dari peran nilai dan norma sosial dalam sosialisasi.

Sedangkan Soerjono Soekanto mendefinisikan pranata sosial yaitu pengelompokkan norma dari segala tindakan yang berkaitan dengan kebutuhan di dalam kehidupan bermasyarakat. Pranata sosial merupakan aturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis dan bentuk nyata pranata sosial adalah lembaga yang mengatur norma-norma tersebut.

Pranata sosial juga tidak dapat lepas dari institusi sosial yang berkaitan erat dengan penerapan aturan-aturan di masyarakat, baik yang merupakan bentuk aturan baku maupun yang tidak baku. Proses terbentuknya pranata sosial di tengah masyarakat membutuhkan proses dan waktu yang panjang, menyesuaikan dengan keadaan interaksi serta gaya sosialisasi dalam sebuah masyarakat.

Terdapat 3 unsur yang menjadi karakteristik pranata sosial, antara lain:

  • Norma

Norma atau dapat disebut juga kaidah, berfungsi untuk mengatur pelaksanaan kewajiban tiap individu di dalam masyarakat dan juga melindungi serta menjamin hak tiap individu. Norma-norma yang ada di masyarakat antara lain norma agama, adat atau kebiasaan, kesopanan, kesusilaan dan norma hukum.

Lembaga sosial terbentuk dari kebutuhan masyarakat untuk memiliki kehidupan yang teratur. Berawal dari aturan-aturan yang tidak tertulis, namun masyarakat sepakat secara tidak sadar bahwa sebuah tindakan tertentu adalah tindakan tercela.

Aturan yang tidak tertulis akhirnya ditetapkan menjadi aturan institusional, kemudian lahirlah lembaga yang mengatur aturan tersebut menjadi undang-undang tertulis.

Lembaga sosial tugasnya mengatur dan menjadi panduan tingkah laku di dalam masyarakat. Misalnya saja agar tidak terjadi aktivitas anarkis main hakim sendiri untuk menghukum pelaku kejahatan.

  • Aparat Penegak Ketertiban

Setelah adanya lembaga yang mengatur undang-undang atau aturan tertulis, maka selanjutnya dibutuhkan penegak ketertiban yang fungsinya mengawasi, mengatur, menegur dan menghukum jika ada pelanggaran terhadap aturan tertulis.

Dari ke-3 unsur yang telah disebutkan, maka pranata sosial tak dapat dipisahkan dengan institusi dan lembaga sosial. Hal ini karena fungsi-fungsi yang dimiliki institusi tersebut memiliki peran penting dalam mengatur dan menegakkan norma dan aturan yang telah disepakati oleh masyarakat.

Jika pranata merupakan sistem norma di masyarakat, maka lembaga atau institusi adalah organisasi yang melaksanakan pranata tersebut.

Di dalam tiap masyarakat terdapat bermacam-macam pranata sosial, tergantung pada bentuk masyarakatnya. Semakin sederhana bentuk masyarakat, maka juga semakin minim pranata sosial di dalamnya.

Sebaliknya jika masyarakat semakin kompleks maka akan lebih beragam pranata sosial di dalamnya. Secara umum pranata sosial dikategorikan menjadi delapan bentuk, hal ini dikemukakan oleh Koentjaraningrat di dalam “Mentalitas dan Pembangunan” (2000). Berikut macam-macam pranata sosial:

1. Pranata Agama

Agama merupakan sistem kepercayaan yang di dalamnya mengatur tentang ajaran dan peribadatan kepada Ilahi. Di dalam sistem kepercayaan ini juga berkaitan dengan budaya serta pandangan dunia yang mengkaitkan manusia dengan tatanan kehidupan.

2. Pranata Keluarga

Pranata keluarga berisi aturan yang mengatur individu atau masyarakat tentang kehidupan keluarga atau menyangkut sistem kekerabatan dan tata hubungan antara satu individu dengan individu lain di dalam lingkungan keluarga dan kerabat.

Contoh pranata keluarga antara lain pengasuhan anak, perkawinan, pergaulan antar kerabat dan sopan santun terhadap orang tua.

3. Pranata Pendidikan

Pranata pendidikan berkaitan dengan pembelajaran keterampilan, pengetahuan serta kebiasaan sekelompok individu. Biasanya diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui pelatihan, pengajaran, pendidikan atau penelitian.

Tujuan pranata pendidikan adalah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan ilmu pengetahuan bagi manusia, hal ini agar menciptakan masyarakat yang beradab dan bermanfaat. Sekolah, perpustakaan dan pers adalah bentuk pranata pendidikan.

4. Pranata Politik

Pranata politik tujuannya adalah memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur dan mengelola sistem kekuasaan di dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh pranata politik antara lain pranata pemerintahan, kebijakan pemerintah, demokrasi, dewan perwakilan rakyat, kehakiman dan juga tentang hubungan dengan negara lain.

5. Pranata Ekonomi

Pranata ekonomi memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, yaitu sandang, pangan dan papan. Mata pencaharian, produksi barang, distribusi, penyimpanan, penjualan dan sebagainya. Contoh pranata ekonomi di dalam sebuah masyarakat antara lain pranata perbankan, industri, pertanian, perikanan dan sebagainya.

6. Pranata Ilmiah

Tujuan pranata ilmiah adalah memenuhi kebutuhan ilmiah manusia, mengatur kajian yang akurat atau sahih, kredibel dan dapat dipercaya. Contoh pranata ilmiah antara lain penelitian, pendidikan ilmiah dan sebagainya.

7. Pranata Rekreasi

Pranata rekreasi berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan manusia untuk menghayati keindahan, hiburan dan kesukaan. Misalnya pranata seni, seperti seni suara, seni drama, seni gerak, sastra dan juga olahraga.

8. Pranata Fisik

Pranata fisik atau somatik bertujuan memenuhi kebutuhan fisik manusia, seperti kesehatan dan kenyamanan hidup. Contoh pranata fisik misalnya klinik kecantikan, klinik dokter spesialis, pusat kebugaran, rumah sakit dan lain-lain.

fbWhatsappTwitterLinkedIn