7 Negara yang Menerapkan Sistem Ekonomi Terbuka

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sistem ekonomi terbuka merupakan salah satu jenis eknonomi yang mencakup interaksi perekonomian suatu negara dengan dunia luar melalui berbagai bidang seperti perdagangan internasional, pergerakan modal, transfer informasi dan pengetahuan teknis, serta migrasi tenaga kerja.

Perekonomian terbuka memiliki keterlibatan yang signifikan dalam perdagangan internasional, memungkinkan aliran barang, jasa, dan modal antar negara. Hal tersebut menciptakan peluang serta tantangan yang mempengaruhi pertumbuhan dan stabilitas ekonomi suatu negara.

Kelebihan dari sistem ekonomi terbuka meliputi adanya peningkatan akses pasar global, pertumbuhan ekonomi melalui perdagangan internasional, arus modal yang lebih mudah, transfer teknologi dan pengetahuan, serta potensi keefisienan melalui spesialisasi dan diversifikasi.

Suatu negara yang menerapkan sistem ekonomi terbuka atas beberapa alasan, yaitu :

  • Untuk mendapatkan akses lebih luas terhadap pasar global, meningkatkan peluang perdagangan internasional, dan meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi.
  • Sistem tersebut memungkinkan aliran modal yang lebih mudah, termasuk investasi asing, yang dapat mendukung pembangunan ekonomi.
  • Interaksi dengan ekonomi global juga membuka peluang untuk transfer teknologi dan pengetahuan.
  • Sistem ekonomi terbuka dapat menciptakan keefisienan melalui spesialisasi ekonomi dan diversifikasi sumber daya. Beberapa negara yang menerapkan sistem ekonomi terbuka yaitu Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jerman, Singapura, Britania Raya, dan Belanda.

Berikut adalah tujuh negara yang menerapkan dalam sistem ekonomi terbuka.

1. Amerika Serikat

Amerika Serikat menerapkan sistem ekonomi terbuka dengan mengedepankan prinsip-prinsip perdagangan bebas dan keterlibatan aktif dalam ekonomi global serta menjadi salah satu pelaku perdagangan internasional terbesar di dunia.

Negara tersebut mengimpor dan mengekspor barang dan jasa secara luas, mendukung pertukaran ekonomi dengan negara-negara lain. Amerika Serikat juga menarik investor asing dan mengirim investasinya ke luar negeri.

Arus modal tesebut seperti investasi portofolio, investasi langsung, dan aliran keuangan lainnya yang membantu memperluas basis ekonominya. Melalui keterlibatannya dalam ekonomi global, Amerika Serikat memfasilitasi transfer teknologi dan pengetahuan.

Hal itu dengan melakukan kolaborasi penelitian, pertukaran informasi industri, dan perkembangan teknologi bersama dengan mitra internasional. Alasan Amerika Serikat menjadi negara dengan sistem ekonomi terbuka karena Amerika Serikat adalah anggota aktif dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

WTO bertujuan mengatur perdagangan internasional dan memastikan adanya aturan yang adil bagi semua anggota. Dengan demikian, melalui kebijakan perdagangan dan investasi, Amerika Serikat berperan sebagai aktor utama dalam sistem ekonomi terbuka, mendukung pertumbuhan ekonomi dan keterlibatan global.

2. Kanada

Kanada menerapkan sistem ekonomi terbuka sama seperti Amerika Serikat. Negara ini selalu terlibat dalam perdagangan internasional, memiliki kebijakan investasi yang mendukung arus modal lintas batas, dan aktif berpartisipasi dalam kerjasama ekonomi internasional.

Kanada juga mendukung prinsip-prinsip perdagangan bebas dan berusaha untuk memperluas keterlibatan ekonominya dalam pasar global. Selain itu, Kanada merupakan negara yang sangat tergantung pada perdagangan internasional.

Kemudian, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, Kanada dapat mengekspor komoditas seperti minyak, gas, kayu, dan mineral. Keterlibatan dalam perdagangan internasional memungkinkan negara ini memaksimalkan potensi ekonominya melalui ekspor sumber daya.

Dengan membuka diri terhadap perdagangan internasional, Kanada menciptakan peluang pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Hal itu dapat menciptakan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat serta dengan menerapkan sistem ekonomi terbuka, membantu Kanada untuk mengoptimalkan potensi ekonominya, menciptakan peluang, dan beradaptasi dengan dinamika pasar global.

3. Australia

Negara Australia memiliki ekonomi yang terbuka terhadap pasar global. Keterlibatan aktifnya dalam perdagangan internasional memungkinkan Australia untuk mengekspor berbagai komoditas seperti pertanian, pertambangan, dan jasa, serta mengimpor barang dan jasa yang diperlukan.

Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, terutama di sektor pertambangan, Australia memiliki insentif untuk terlibat dalam perdagangan global agar dapat memanfaatkan dan mengekspor kekayaan alamnya seperti batu bara, bijih besi, dan gas alam cair.

Selain mengandalkan sektor pertambangan, Australia dapat memperluas kehadiran di sektor jasa dan teknologi dengan mendukung pertukaran pengetahuan dan inovasi. Dengan menjadi bagian dari ekosistem ekonomi global, Australia dapat mengakses teknologi dan inovasi terkini dari negara-negara mitra, memperkaya basis pengetahuan dan keterampilan dalam ekonomi nasional.

Australia juga terlibat dalam kerjasama ekonomi regional melalui perjanjian perdagangan dan kemitraan seperti Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-New Zealand (AANZFTA) dan Perjanjian Perdagangan Bebas Komprehensif dan Progresif (CPTPP).

Dengan menerapkan sistem ekonomi terbuka, Australia berusaha mengoptimalkan potensi ekonominya, meningkatkan daya saing, dan menciptakan peluang pertumbuhan melalui integrasi aktif dengan pasar global.

4. Jerman

Jerman memiliki ekonomi yang sangat tergantung pada ekspor. Dengan menjadi salah satu eksportir terbesar di dunia, negara ini memanfaatkan sistem ekonomi terbuka untuk memasarkan produk dan jasanya ke pasar global serta hal tersebut menjadi alasan mengapa negara Jerman menerapkan sistem ekonomi terbuka.

Kemudian, Jerman dikenal memiliki keunggulan kompetitif di sektor manufaktur, terutama dalam produksi mesin, kendaraan, dan teknologi tinggi. Sistem ekonomi terbuka memungkinkan Jerman untuk mengekspor produk-produk berkualitas tingginya ke seluruh dunia.

Sebagai anggota Uni Eropa (UE), Jerman ikut berpartisipasi dalam pasar tunggal UE yang menciptakan kondisi perdagangan bebas di antara negara-negara anggotanya. Hal itu membantu mendorong perdagangan dan pertukaran ekonomi antaranggota.

Sistem ekonomi terbuka di Jerman juga memfasilitasi beberapa bidang seperti arus modal dan investasi asing, yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan inovasi teknologi. Negara Jerman selalu berusaha untuk tetap terlibat dalam kerjasama internasional dan pertukaran inovasi.

Melalui sistem ekonomi terbuka, Jerman dapat berkolaborasi dengan negara-negara lain untuk mengembangkan teknologi baru dan meningkatkan efisiensi ekonominya.

5. Singapura

Negara Singapura adalah negara pulau dengan sumber daya terbatas, sehingga sangat bergantung pada perdagangan internasional untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Sistem ekonomi terbuka memungkinkan Singapura untuk terus berpartisipasi aktif dalam perdagangan global.

Negara yang menjadi salah satu pusat keuangan dan perdagangan internasional terkemuka, Singapura memanfaatkan lokasinya yang strategis dan fasilitas pelabuhan untuk menjadi simpul utama dalam aliran perdagangan dunia.

Sistem ekonomi terbuka mendukung peran Singapura sebagai pusat logistik dan bisnis global. Dengan melibatkan diri dalam perdagangan internasional, Singapura dapat memperluas portofolionya dan mengurangi risiko terkait dengan fluktuasi sektor tertentu.

Negara Singapura juga ikut terlibat dalam kerjasama ekonomi regional melalui organisasi seperti ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) dan memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan berbagai negara.

Hal itu akan meningkatkan akses pasar dan memperkuat hubungan ekonomi dengan mitra regional dan global. Selain itu, Singapura memfokuskan diri pada inovasi dan teknologi sebagai pilar ekonomi masa depan serta melibatkan diri dalam sistem ekonomi terbuka, negara tersebut dapat mengakses teknologi terkini dan berkolaborasi dengan pemain global untuk mendorong pertumbuhan sektor teknologi.

6. Britania Raya

Britania Raya memiliki sejarah perdagangan yang panjang dan telah membangun tradisi sebagai negara yang terlibat dalam hubungan perdagangan internasional. Sistem ekonomi terbuka memungkinkan negara ini untuk melanjutkan perannya sebagai pelaku utama dalam perdagangan global.

Kota London merupakan ibu kota Britania Raya yang menjadi salah satu pusat keuangan terbesar di dunia. Sebagai bagian dari sistem ekonomi terbuka, Britania Raya memfasilitasi arus modal lintas batas dan menarik investasi asing dalam sektor keuangan, yang mendukung pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, sistem ekonomi terbuka memungkinkan Britania Raya untuk berpartisipasi dalam pertukaran pengetahuan, teknologi, dan inovasi dengan mitra internasional serta mendukung pengembangan sektor riset, pengembangan teknologi, dan pertumbuhan sektor berbasis pengetahuan.

Kemudian, negara tersebut selalu aktif untuk terlibat dalam perjanjian perdagangan bebas, baik di tingkat regional (seperti Uni Eropa sebelum Brexit) maupun dengan mitra dagang lainnya. Hal itu akan membuka akses pasar yang lebih luas dan memberikan peluang perdagangan yang lebih besar.

Dengan demikian, menerapkan sistem ekonomi terbuka yang dilakukan oleh Britania Raya dapat memanfaatkan keunggulan historisnya dalam perdagangan, meningkatkan daya saing, dan menghadapi tantangan ekonomi global dengan lebih efektif.

7. Belanda

Sama seperti Negara Britania Raya, Belanda memiliki sejarah panjang sebagai negara dagang. Sejak Abad Keemasan Belanda pada abad ke-17, negara ini telah membangun reputasi sebagai pusat perdagangan dan keuangan internasional.

Sistem ekonomi terbuka memungkinkan Belanda untuk mempertahankan tradisi dagang tersebut. Keberadaan pelabuhan Rotterdam, yaitu salah satu pelabuhan terbesar di dunia, memberikan Belanda keunggulan logistik yang besar.

Dengan menjadi bagian dari sistem ekonomi terbuka, negara ini dapat memanfaatkan infrastruktur logistiknya untuk memfasilitasi perdagangan internasional. Selain karena pelabuhannya, Belanda dikenal dengan pertanian dan hortikultura yang berkualitas tinggi.

Sistem ekonomi terbuka memungkinkan negara tersebut untuk mengimpor dan mengekspor produk pertanian dengan lebih mudah, mengoptimalkan potensi dari sektornya. Kota Amsterdam juga menjadi salah satu pusat keuangan terkemuka di Eropa.

Melalui sistem ekonomi terbuka, Belanda menarik investasi asing dan memfasilitasi aliran modal internasional, mendukung pertumbuhan sektor keuangan dan perbankan. Sebagai salah satu anggota Uni Eropa, Belanda juga terlibat dalam kerjasama ekonomi regional.

Yang menciptakan pasar tunggal yang memungkinkan perdagangan bebas antaranggota UE dan mendukung pertukaran ekonomi yang lebih luas. Adanya keterlibatan Belanda dalam perdagangan internasional, maka akan mencapai fleksibilitas dan diversifikasi ekonomi yang signifikan, mengurangi risiko terkait ketergantungan pada sektor tertentu.

Informasi tentang negara-negara yang menerapkan sistem ekonomi terbuka memberikan wawasan tentang peluang perdagangan internasional, investasi, dan kerjasama teknologi. Masyarakat dapat lebih proaktif dan terinformasi dalam menghadapi dinamika ekonomi global.

Serta berkontribusi pada dialog dan kebijakan yang melibatkan perdagangan internasional, investasi, dan kerjasama antarnegara. Sebaliknya juga memperlihatkan tantangan dan dampak negatif yang mungkin timbul.

Selain itu, masyarakat dapat memahami bagaimana ketahanan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan global, serta bagaimana hal itu juga mempengaruhi lapangan pekerjaan, harga barang, dan layanan publik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn