Ekonomi

Sistem Ekonomi: Pengertian – Fungsi dan Jenis

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam menerapkan ilmu ekonomi, tentunya kita harus berdasar pada sistem ekonomi.

Lalu apa itu sistem ekonomi? Dan apa saja jenisnya? Berikut pembahasannya.

Pengertian Sistem Ekonomi

Pengertian Secara Umum

Secara umum, sistem ekonomi merupakan segala lembaga yang hidup dalam masyarakat yang dijadikan acuan dan suatu cara yang digunakan dalam kegiatan ekonomi untuk untuk mencapai suatu tujuan.

Pengertian Menurut Para Ahli

Beberapa ahli mengemukakan pendapat mereka mengenai sistem ekonomi, berikut ini pengertian sistem ekonomi menurut para ahli antara lain:

  • Theodore Morgan (Ibid, halaman 35-36)

Beliau menggambarkan sistem ekonomi sebagai “ .. the group of economic institutionsor regarded a unit of the economic system, the organization through the operation of which the various resource scarce, related to them are utilized to satisfy the wants man‘.’

Yang berarti bagian dari lembaga dan gagasan ekonomi, sosial dan politik dan hanya dapat dipahami sebagai bagian dari keseluruhan ini.

  • John F. Due (Hamid, 2004: 35)

Ia mengatakan bahwa sistem ekonomi adalah “.. part of the contellation economic, social and political institutions and ideas and can be understood only as a part of this whole.”

Yang mempunyai arti, kelompok lembaga ekonomi atau yang dianggap sebagai unit sistem ekonomi, organisasi melalui operasi yang sumber dayanya langka, terkait dengan mereka digunakan untuk memuaskan orang yang diinginkan.

  • Dumatry (1996)

Menurut Dumtry sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur agar terjalin suatu hubungan ekonomi antara sesama manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu ketahanan.

  • C.W. Chruchman

Sistem ekonomi merupakan seperangkat bagian-bagian yang dapat dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.

  • L. James Havery

L. James Havery mengatakan sistem ekonomi adalah prosedur logis serta rasional.

Gunanya untuk merancang suatu rangkaian komponen yang saling berhubungan, yang berguna sebagai kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan tertentu.

Fungsi Sistem Ekonomi

Selain untuk menjadi acuan dan untuk mengatur aktivitas ekonomi, sistem ekonomi memiliki fungsi lain seperti :

  • Sebagai pendorong dalam produksi barang, sistem ekonomi digunakan untuk mengatur suatu perusahaan dalam meningkatkan produksi barang.
  • Untuk mengkoordinasi kegiatan indvidu dalam suatu perekonomian, untuk meminimalisir dalam aktivitas ekonomi yang dilakukan maka sistem ekonomi berfungsi untuk manajemen aktivitas.
  • Mengatur pembagian hasil produksi diseluruh masyarakat, agar pembagian hasil produksi ini merata diseluruh anggota masyarakat.
  • Menciptakan mekanisme agar proses pendistribusian barang dan jasa yang telah diproduksi dapat berjalan dengan baik.

Jenis-jenis Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi memiliki beberapa jenis, diantaranya:

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem Ekonomi Tradisional merupakan sistem yang diterapkan berdasarkan pada tradisi dan budaya yang ada di lingkungan.

Sehingga tradisi tersebut dijadikan sebagai motif dan pola perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi.

Nilai-nilai budaya yang ada sebelumnya mendominasi kegiatan ekonomi yang terjadi di masyarakat.

Dengan sistem ekonomi tradisional ini tidak mengutamakan atau lebih tepatnya tidak berorientasi pada profit.

Tipe masyarakat jenis sistem ini adalah masyarakat subsisten, yaitu masyarakat yang dalam melakukan kegiatan ekonomi berorientasi untuk bertahan hidup.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional:

  • Sistem barter masih berlaku dalam sistem ekonomi tradisional.
  • Aktivitas ekonomi yang dilakukan berdasarkan pada kebutuhan.
  • Alat-alat yang digunakan dalam produksi pada sistem ekonomi tradisional masih sederhana.
  • Sebagian besar masyarakat pada sistem ini ada pada sektor agraris.
  • Tingkat produktivitas masih rendah serta tidak ada pembagian kerja.

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional:

  • Tidak ada beban kuantitas dari hasil produksi.
  • Tidak ada persaingan, sehingga dengan tidak adanya persaingan maka tidak ada konflik.
  • Meminimalisir stress karena tidak ada persepsi untung dan rugi secara finansial.

Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional:

Untuk kekurangan sistem ekonomi tradisional sendiri juga terdapat beberapa antara lain :

  • Kemungkinan kecil terjadi mobilitas sosial yang terjadi melalui tindakan ekonomi.
  • Dalam melakukan kegiatan ekonomi tidak ada kalkulasi efisiensi.
  • Kualitas hasil produksi cenderung rendah.
  • Pemenuhan kebutuhan lebih dari orientasi kesejahteraan dan kekayaan.
  • Meminimalisir eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berlebih.
  • Teknologi yang digunakan masih sederhana, sehingga memperngaruhi produktifitas yang rendah.

2. Sistem Ekonomi Liberal

Merupakan sistem yang mengutamakan jumlah permintaan dan penawaran dalam pasar.

Karena adanya kebebasan bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi maka sistem ekonomi ini disebut juga dengan sistem ekonomi kapitalis.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal:

  • Pemerintah tidak turun tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
  • Masyarakat terbagi menjadi dua golongan yaitu pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja.
  • Adanya persaingan dalam masyarakat.
  • Masyarakat bebas memiliki sumber-sumber produksi.
  • Barang-barang hasil produksi memiliki kualitas yang tinggi.
  • Kegiatan yang dilakukan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.

Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal:

Berikut ini beberapa kelebihan sistem ekonomi liberal antara lain :

  • Bermunculan persaingan untuk semakin maju.
  • Tingkat efisiensi dan efektifitas tinggi, karena tindakan ekonomi yang dilakukan berdasarkan pada motif untuk mencari laba.
  • Menumbuhkan inisiatif dan kreatifitas masyarakat untuk mengatur kegiatan ekonomi.
  • Setiap orang bebas untuk memiliki sumber-sumber produksi.

Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal:

  • Untuk mencari keuntungan yang besar pada sistem ini memungkinkan praktik tidak jujur.
  • Memungkinkan monopoli dari pihak yang menanamkan modal dalam jumlah besar.
  • Memungkinkan munculnya persaingan ekonomi yang tidak sehat.

3. Sistem Ekonomi Terpusat atau Sosialis

Sistem Ekonomi Terpusat/Sosialis, pencipta sistem ini adalah Karl Max. Dengan menerapkan sistem perekonomian dimana pemerintah yang memegang kendali dalam menentukan faktor produksi.

Dalam sistem ini tidak ada kebebasan dalam berusaha karena segala sesuatu dikuasai oleh pemerintah.

Kelebihan dari sistem ekonomi sosialis:

  • Yang bertanggung jawab penuh akan segala kegiatan ekonomi adalah pemerintah.
  • Pemerintah dapat mengendalikan jumlah pengangguran.
  • Pemerintah berpeluang untuk meratakan kesejahteraan masyarakat.

Kekurangan sistem ekonomi sosialis:

  • Karena semua peraturan pemerintah harus dipenuhi maka akan timbul kesan otoriter.
  • Masyarakat tidak mempunyai kebebasan untuk berinovasi. Karena segala sesuatu sudah ditentukan oleh pemerintah.
  • Barang yang diproduksi belum tentu dibutuhkan oleh masyarakat.

4. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem Ekonomi Campuran, adalah campuran dari sistem ekonomi tradisional dengan sistem ekonomi sosialis dan sistem ekonomi kapitalis.

Dari kelebihan dan kekurangan tiap-tiap sistem ekonomi saling dilengkapi oleh sistem ekonomi lainnya.

Pada sistem ekonomi ini ada pembagian usaha, yaitu:

  • Milik negara dan swasta
  • Pemerintah memiliki kekuasaan terhadap sumber daya alam dan menyusun kebijakan strategis dalam kegiatan perekonomian
  • Pihak swasta memiliki kebebasan dengan tetap diawasi pemerintah.

Kelebihan sistem ekonomi campuran:

  • Barang dan jasa yang diproduksi dapat tersalurkan ke tempat yang paling membutuhkan.
  • Hak swasta diakui secara jelas.
  • Pemerintah mempunyai kewenangan mengeluarkan kebijakan terkait pencegahan produksi barang yang berpotensi mencemari lingkungan.
  • Pemerintah mempunyai wewenang untuk menindak praktik monopoli yang terjadi.

Kekurangan sistem ekonomi campuran:

  • Memungkinkan perlambatan pertumbuhan ekonomi disuatu negara.
  • Apabila kurangnya pengawasan dari pemerintah memungkinkan terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme.
  • Ketidakjelasan proporsi pemerintah dalam kegiatan perekonomian.

5. Sistem Ekonomi Pancasila

Sistem Ekonomi Pancasila, atau disebut dengan sistem ekonomi demokrasi merupakan sistem ekonomi yang dibangun berdasarkan nilai dan moral yang ada pada pancasila.

Indonesia menganut sistem perekonomian pancasila ini. Landasan yang digunakan adalah pembukaan UUD 1945, UUD 1945 pasal 27,33, dan 34.

Ciri-ciri sitem ekonomi pancasila:

  • Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
  • Pengelolaan ekonomi dilakukan dengan cara musyawarah oleh perwakilan rakyat.
  • Selama tidak bertentangan dengan kepentingan umum hak milik perseorangan diakui oleh negara.
  • Daya kreasi masyarakat diakui oleh negara selama tidak merugikan kepentingan umum.

Kelebihan sistem ekonomi pancasila:

  • Masyarakat bebas memilih dan menentukan jenis pekerjaan yang dikehendaki.
  • Sumber daya alam dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan rakyat.
  • Pengelolaan ekonomi adalah suatu usaha bersama yang betujuan mencapai kesejahteraan bersama.
  • Masyarakat mempunyai kesempatan untuk mengembangkan potensi dan kreatifitas.

Kekurangan sistem ekonomi pancasila:

  • Pengambilan keputusan perekonomian berlangsung lambat karena menyesuaikan dengan kepentingan bersama.
  • Karena proses demokrasi yang cenderung lama proses perekonomian menjadi tidak efisien.
  • Memungkinkan terjadinya ekploitasi manusia dan negara lain.