Akuntansi Biaya: Pengertian, Jenis, Siklus dan Contoh

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Saat menjalankan sebuah usaha, perusahaan butuh sistem pengelolaan manajemen keuangan yang mengatur biaya operasional secara menyeluruh. Akuntansi biaya menjawab kebutuhan tersebut dengan beberapa jenis dan fungsinya.

Dalam ulasan berikut ini akan diuraikan pengertian tentang akuntansi biaya, lengkap dengan instrumen pendukungnya. Simak penjelasannya dalam pembahasan di bawah ini!

Pengertian Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya merupakan sebuah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh pengelola keuangan untuk melakukan pencatatan, pengklasifikasian, pembuatan, hingga pelaporan keseluruhan transaksi yang terjadi dalam proses produksi bisnis, baik dalam bidang penjualan produk atau jasa.

Akuntansi biaya berperan sebagai penyedia sumber informasi mengenai keseluruhan transaksi pengeluaran dan pemasukan dalam sebuah bisnis yang dijalankan oleh perusahaan.

Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi biaya ini kemudian bisa digunakan untuk membantu perusahaan dalam mempertimbangkan langkah bisnis atau pengambilan keputusan perusahaan.

Selain itu, akuntansi biaya juga berguna sebagai alat pertanggungjawaban perusahaan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan, seperti pihak manajemen, investor, dan lainnya.

Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Para Ahli

Para ahli mendefinisikan akuntansi biaya dalam pengertian yang berbeda-beda. Berikut ini adalah pengertian akuntansi biaya menurut para ahli!

1. Akuntansi Biaya Menurut Mery Wanialisa (2020)

Akuntansi biaya merupakan sebuah proses pencatatan, pengklasifikasian, peringkasan, dan penyajian biaya dari mulai transaksi penjualan dan pencatatan lainnya dengan cara tertentu yang dilengkapi penafsiran terhadapnya.

2. Akuntansi Biaya Menurut Kholmi dan Yuningsih (2009)

Akuntansi biaya adalah proses pelacakan, pencatatan, pengklasifikasian, dan pelaporan yang dilengkapi dengan analisis terhadap sekumpulan biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas produksi yang dijalankan oleh perusahaan yang memproduksi barang atau jasa.

3. Akuntansi Biaya Menurut Bastian dan Nurlela (2006)

Akuntansi biaya adalah salah satu disiplin ilmu akuntansi yang khusus mempelajari dan berfokus pada sebuah cara atau metode untuk pencatatan, pengukuran, hingga pelaporan informasi tentang biaya-biaya yang dipakai selama proses produksi barang dan jasa.

4. Akuntansi Biaya Menurut Datar, Foster, dan Horngren (2005)

Akuntansi biaya adalah disiplin ilmu yang mempelajari mengenai penyediaan informasi yang dibutuhkan oleh akuntansi keuangan dan manajemen yang mengelola sebuah perusahaan yang berbisnis di bidang penjualan barang dan jasa.

Keberadaan akuntansi biaya bisa bermanfaat untuk mengukur dan juga melaporkan informasi yang berhubungan dengan keuangan dan non keuangan, dan biasanya akuntansi biaya difungsikan sebagai sumber daya informasi dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

5. Akuntansi Biaya Menurut Rayburn (1999)

Akuntansi biaya merupakan sebuah proses pengelolaan keuangan yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengukur, melaporkan, dan juga menganalisis semua jenis biaya, baik biaya langsung ataupun biaya tidak langsung yang berhubungan dengan proses produksi dan pemasaran produk yang dihasilkan dalam sebuah perusahaan.

Jenis-jenis Akuntansi Biaya

Dalam akuntansi biaya ada empat metode yang sering digunakan oleh perusahaan, dan berikut ini adalah penjelasan lengkapnya!

1. Activity Based Costing

Jenis akuntansi biaya yang pertama adalah activity based costing, metode ini menggunakan pendekatan untuk menetapkan beban atau mengontrol aktivitas yang melibatkan sumber daya output akhir.

Dalam metode ini ada banyak akumulasi yang dilibatkan, diantaranya akumulasi overhead dari setiap divisi atau departemen yang kemudian ditugaskan ke beban tertentu, misalnya seperti produk, layanan, dan para konsumen.

2. Standard Cost Accounting

Jenis akuntansi biaya selanjutnya adalah standard cost accounting, metode jenis ini memakai berbagai macam rasio-rasio untuk membandingkan seberapa efisien tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan dengan bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan sebuah produk yang berupa barang atau jasa.

3. Job Costing

Metode akuntansi biaya selanjutnya yang biasanya digunakan oleh perusahaan adalah metode job costing, metode jenis ini menggabungkan akumulasi rincian pengeluaran produksi yang dikarenakan kelompok unit tertentu.

Sebagai contoh, sepatu custom yang dikerjakan secara khusus akan dihitung memakai metode akuntansi biaya jenis ini. Beban biaya yang dikeluarkan untuk membayar pekerja yang mengerjakan tugas tersebut akan dicatat secara mendetail.

4. Process Costing

Metode terakhir yang banyak digunakan oleh perusahaan adalah jenis akuntansi biaya process costing, metode ini melibatkan penggabungan beban untuk produksi jangka panjang yang melibatkan produk yang tidak bisa dibedakan antara satu dan lainnya.

Sebagai contoh, saat memproduksi 200 ribu galon bensin, perusahaan akan mengeluarkan biaya yang termasuk bahan minyak, tenaga kerja, hingga fasilitas pendukung seperti kilang minyak. Process costing kemudian diakumulasi dan selanjutnya dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi hingga pada biaya per unitnya.

Fungsi Akuntansi Biaya

Dalam penggunaannya akuntansi biaya memiliki banyak fungsi dan manfaat yang sangat besar bagi perusahaan yang menggunakannya.

Lalu, apa saja fungsi dari akuntansi biaya? berikut adalah beberapa fungsi dari akuntansi biaya:

  • Memastikan dengan hitungan nyata dari biaya per unit berbagai produk yang diproduksi, baik itu produk berupa barang atau jasa.
  • Bisa memberikan analisis pengeluaran yang tepat dan detail berdasarkan proses operasional perusahaan.
  • Bisa dijadikan acuan dan controlling dari biaya yang bengkak, bagian mana yang rupanya terjadi pemborosan sehingga kerugian bisa diminimalisir.
  • Menyediakan data lengkap yang diperlukan untuk menentukan penetapan harga produk yang akan dilempar ke pasaran.
  • Bisa menjadi bahan pertimbangan untuk pihak manajemen untuk menentukan langkah bisnis dan mendapatkan keuntungan yang optimal.
  • Membantu perencanaan anggaran dan pelaksanaan pengendalian anggaran dalam proses produksi dan distribusi yang dijalankan oleh perusahaan.
  • Mencegah kesalahan yang bisa saja diambil dalam proses berjalannya bisnis.
  • Bisa memberi informasi tentang laba atau rugi dengan melihat jurnal pendapatan produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
  • Bisa digunakan sebagai bahan penyedia informasi kepada pihak-pihak terkait tentang berbagai kebijakan ekspansi di masa mendatang.

Siklus Akuntansi Biaya

Sebenarnya setiap perusahaan memiliki siklus akuntansi yang berbeda-beda. Namun, semuanya tetap terstruktur sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Siklus ini biasanya dimulai dari awal pengolahan bahan baku yang digunakan hingga pendistribusian produk saat ingin dijual.

Nah, berikut ini adalah siklus akuntansi biaya yang bisa diterapkan dalam sebuah bisnis agar pengelolaannya tetap terstruktur dan terorganisir dengan baik!

  1. Pencatatan semua pembiayaan yang berhubungan dengan bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan sebuah produk.
  2. Pencatatan segala macam biaya tenaga kerja tidak langsung yang terlibat dalam proses produksi.
  3. Pencatatan segala macam biaya tenaga kerja langsung.
  4. Biaya overhead, yang artinya semua biaya yang mendukung proses produksi sebuah produk namun tidak termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan tenaga kerja tidak langsung.
  5. Penentuan harga pokok produksi dengan melakukan perhitungan dari semua biaya yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah produk.

Dimana Akuntansi Biaya Dibutuhkan

Setelah mengetahui apa itu akuntansi biaya dan berbagai jenisnya yang sering dipakai, lalu dimana sebenarnya akuntansi biaya dibutuhkan?

Akuntansi biaya biasanya dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan yang sistem bisnisnya berjalan dengan mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang akhirnya dijual kembali kepada konsumen.

Akuntansi biaya memiliki peran yang sangat penting, yaitu sebagai proses pencatatan ketika masa produksi berjalan hingga menghasilkan barang atau jasa yang siap dipasarkan kepada para konsumen.

Akuntansi biaya juga dipakai sebagai alat bantu yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan keputusan bisnis yang berdasarkan dari pertimbangan-pertimbangan yang realistis sesuai dengan perhitungan yang dilakukan.

Saat ini, akuntansi biaya sudah banyak digunakan oleh semua jenis bisnis yang masih kecil hingga perusahaan besar yang bisa memanfaatkan konsep dari perhitungan biaya saat proses produksi.

Objek Akuntansi Biaya

Dalam akuntansi biaya ada yang dinamakan dengan objek biaya atau sering kali dikenal dengan istilah cost object. Objek akuntansi biaya ini merupakan suatu aktivitas yang nantinya akan mengeluarkan biaya untuk dijumlahkan dan diukur.

Semua biaya biasanya diklasifikasi atau dikelompokkan ke dalam beberapa jurnal, jurnal tersebut berupa:

  • Jurnal pembelian bahan baku
  • Biaya tenaga kerja langsung (BKTL)
  • Biaya overhead pabrik (BOP)

Kegiatan-kegiatan yang bisa menjadi objek akuntansi biaya diantaranya adalah produk dan proses, bagian dari unit-unit sejenis atau departemen, pesanan dari pelanggan, lini produksi, kontrak dan proyek, tujuan bisnis strategis, pembelian bahan baku, timbulnya biaya gaji, dan pembebanan BOP atau biaya overhead pabrik.

Contoh Akuntansi Biaya

Berikut ini adalah contoh pengaplikasian akuntansi biaya dalam beberapa perusahaan dengan bidang bisnisa yang bebeda-beda.

Contoh Akuntansi Biaya Pada Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang menjalankan bisnisnya dengan mendistribusikan barang yang sudah jadi kepada para konsumen, mereka bisa mendistribusikannya secara langsung ataupun dengan melalui perantara.

Akuntansi biaya dalam perusahaan dagang terdiri dari beberapa unsur, pertama adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau sering disebut dengan kas keluar.

kedua adalah pembelian barang masuk, uang yang didapatkan dari penjualan atau kas masuk, dan juga semua barang yang dijual oleh perusahaan.

Contoh Akuntansi Biaya Pada Perusahaan Tambang

Dalam perusahaan tambang, akuntansi biaya bisa mendukung kegiatan utama bisnis tambang yang umumnya bersifat eksplorasi, pengembangan, pembangunan, produksi, dan kegiatan pengolahan tambang tersebut.

Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan tambang diatur secara khusus oleh peraturan standar akuntansi keuangan (PSAK). Dan berikut adalah siklus lengkapnya!

  1. PSAK 16, pasal ini mengatur tentang tahap kegiatan konstruksi
  2. PSAK 19, pasal ini mengatur kegiatan pengembangan
  3. PSAK 63, pasal ini mengatur tentang akuntansi pada tahap eksplorasi dan evaluasi pertambangan
  4. PSAK 33 revisi 2011, pasal ini mengatur tentang kegiatan produksi yang melibatkan pengelupasan lapisan tanah termasuk juga pengelolaan lingkungan hidup.

Contoh Akuntansi Biaya Pada Perusahaan Manufaktur

Pengaplikasian akuntansi biaya di perusahaan manufaktur memiliki banyak manfaat, salah satunya bisa memproduksi informasi yang berguna untuk harga-harga produksi dari setiap unit yang disimpan di gudang milik perusahaan manufaktur.

Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur biasanya dimulai dari persiapan bahan baku, proses pembuatan produk yang berupa barang atau jasa, sampai ke tahap menghasilkan produk jadi yang bisa langsung didistribusikan kepada para konsumen.

Ada beberapa akun yang diakumulasikan dalam perhitungan akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur, misalnya seperti harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, harga pokok penjualan, dan biaya overhead produksi.

Nah, itu dia informasi lengkap tentang akuntansi biaya, dari mulai pengertian lengkap, definisi dari para ahli, jenis-jenisnya, siklus akuntansi biaya, dimana akuntansi biaya dibutuhkan, objek akuntansi biaya, hingga contoh dari akuntansi biaya dalam beberapa perusahaan. Semoga informasi yang dihadirkan bisa bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn