Daftar isi
Pendekatan utama dalam ilmu manajemen bermaksud untuk satu kesatuan dalam organisasi denga berbagai bagian-bagian yang saling berhubungan. Pendekatan ini dapat memberikan manajer bagaimana cara suatu organisasi sebagai suatu keseluruhan bagi itu pada lingkungan eksternal yang cukup luas.
Berikut ini pendekatan utama dalam ilmu manajemen.
Pendekatan klasik
Pendekatan klasik berfokus pada rasionalitas dan berusaha menjadikan organisasi dan para pekerja berfungsi seefisien mungkin. Dua teori utama pendekatan klasik adalah manajemen ilmiah, dan adminstrasi umum.
Dua penyumbang teori manajemen ilmiah terpenting adalah Frederick W. Taylor, dan tim suami-istri Frank dan Lillian Max Weber.
- Manajemen ilmiah
Teori manajemen lahir pada tahun 1911 oleh Frederick Winslow Taylor yang berjudul Principle od scientific management (prinsip-prinsip manajemen ilmiah) pertama kali diterbitkan. Pemikiran-pemikiran yang dimuat dalam buku ini diterima dan dipakai oleh banyak sekali manajer di seluruh dunia.
Buku tersebut menjabarkan teori manajemen ilmiah dengan penggunaan metode-metode ilmiah untuk mendefiniskan satu cara terbaik dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan. Taylor bekerja di Midvale ad Bethlehem steel company di Pennsylvaia, AS sebagai seorang isninyur teknik mesin dengan latar belakang Quaker dan Puritan.
Pendekatan perilaku
Seperti kita ketahui, para manajer menyelesaikan berbagai pekerjaan dengan bekerja bersama orang-orang lain. Hal ini menjelaskan mengapa sebagian peneliti memilih mengkaji manajemen dengan melihat orang-orang di dalam organisasi.
Bidang studi khusus yang mempelajari secara mendalam tindakan-tindakan (perilaku) orang yang bekerja di sebuah organisasi dikenal sebagai perilaku organisasi. Banyak di antara hal-hal yang dikerjakan oleh para manajer masa kini dalam mengelola orang seperti memotivasi, mempimpin, membangun kepercayaan, bekerja di dalam tim, mengelola konflik merupakan sumbangsih dari berbagai penelitian perilaku organisasi.
Meskipun sejumlah kalangan di awal abad ke-20 mengakui pentingnya peranan manusia dalam menentukan keberhasilan sebuah organisasi. Empat nama pemikir mecuat jauh di atas yang lainnya sebagai pendukung awal pendekatan perilaku organisasi yaitu :
- Robert Owen
- Hugo Munsterberg
- Mary Parker Follett
- Chester Barnard
Kontribusi mereka memang beragam dan berbeda-beda, tetapi mereka smua meyakini bahwa manusia merupakan kekayaan atau aset terpenting yang dimiliki sebuah organisasi sehingga harus dikelola secara baik dan benar.
Gagasan-gagasan mereka kemudian menjadi landasan bagi praktik-praktik manajemen semisal prosedur pemilihan karyawan, program-program motivasi dan bekerja dalam tim.
Pendekatan kuantitaif
Meskipun bagi para penumpang, saling berdesakan dan bertubrukan saat mencari tempat duduk mereka di sebuah pesawat terbang mungkin hal yang biasa, bagi perusahaan penerbangan hal ini bisa di pandang sebagai masalah serius.
Ini disebabkan akan terjadinya antrean yang memperlambat pesawat untuk kembali mengudara. Dengan memanfaatkan penelitian di bidang geometri ruang waktu, sebagai salah satu contoh penerapan pendekatan kuantitatif yang menerapkan teknik-teknik kuantitatif untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan.
Pendekatan kuantitatif lahir dan berkembang dari solusi-solusi matematika dan statistika yang dicipatkan untuk memecahkan masalah-masalah militer dalam perang dunia II. Setelah berakhirnya perang, banyak di antara teknik-teknik yang sebelumnya diperuntukan bagi kepentingan militer ini kemudian diterapkan ke alam bisnis.
Sebagai contoh sekelompok perwira militer AS, yag dijuluki The Whiz Kids bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan era 1940-an, dan mereka menerapkan metode-metode statistik dan model-model kuantitatif untuk membantu proses pengambilan keputusan di perusahaan tersebut.
Pendekatan ini melibatkan penggunaan statistik, model-model optimasi, model-model informasi, simulasi komputer, dan berbagai teknik kuantitatif lainnya dalam aktivitas-aktivitas manajemen. Pemorgraman linear, misalnya adalah sebuah teknik yang digunakan para manajer untuk membantu mereka mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan alokasi sumber daya.
Penjadwalan kerja dapat menjadi lebih efisien dengan penerapan analisis penjadwalan jalur kritis. Model kuantitas pemesana ekonomis, atau dapat membantu para manajer menentukan jumlah barang persediaan yang optimal.
- Manajemen mutu total
Masing-maisng dari hal-hal yang disebutkan ini adalah contoh penggunaan teknik-teknik kuantitatif dalam mebantu dari penggunaan teknik-teknik kuantitatif adalah apa yang dikenal senagai manajemen mutu atau kualitas total.
Manajemen mutu total adalah sebuah falsafah manajemen yang sepenuhnya berfokus pada upaya-upaya perbaikan secara terus menerus dan kemampuan menjawab dengan cepat berbagai kebutuhan dan harapan pelanggan.
Istilah pelanggan disini bisa berarti siapa saja yang berinteraksi dengan produk dan layanan organisasi, baik secara internal maupun eksternal. Artinya, pelanggan meliputi para karyawan organisasi itu sendiri, par mitra pemasok organisasi, dan orang-orang yang membeli produk dan layanan organisasi.
Perbaikan berkesinambungan tidak mungkin diwujudkan tanpa adanya metode pengukuran yang akurat, yang mensyaratkan penggunaan teknik-teknik statistik untuk mengukur variabel-variabel kritis di dalam berbagai proses kerja organisasi. Hasil-hasil pengukuran ini kemudian dibandingkan terhadap standar untuk mengidentifikasi dan mengoreksi masalah.
Cara penerapan pendekatan kuantitatif
Tak seorangpun menyukai antrean panjang terutama antrian panjang di kasir keluar. Maka, mereka akan memilih berbelanja di tempat lain. Akan tetapi, di outlet pertama supermarket makanan, para pelanggan mendapatkan hal yang berbeda, yaitu semakin panjang antrian yang terbentuk, semakin singkat mereka harus menunggu.
Ketika hendak membayar dan keluar dari toko, para pelanggan akan di arahkan masuk ke sbuah jalur antrian tunggal yang berkelok-kelok yang menuju pada belasan hingga puluhan meja kasir yang berjejer.
Pendekatan kontemporer
Dua pendekatan kontemporer yaitu kesisteman dan kontinjensi merupakan bagian dari arus perubahan. Teori sistem adalah salah satu teori dasar di dalam ilmu fisika, yang di masa lampau belum pernah diterapkan di dalam organisasi – organisasi manusia. Sebuah sistem adalah sekumpulan bagain yang saling terkait antara satu dan lainnya, yang ditata sedemikian rupa hingga membentuk sebuah kesatuan yang utuh.
Dua tipe dasar sistem yaitu :
- Sistem tertutup. Tidak dipengaruhi dan tidak pula berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.
- Sistem terbuka. Dipengaruhi dan berinteraksi dengan lingkungan tempatnya berada.
Di masa kini, bila kita membicarakan organisasi sebagai sebuah sistem, maka yang dimaksud adalah sistem terbuka. Para peneliti mengemukakan bahwa sebuah organisasi dibetuk oleh serangkaian faktor, yaitu :
- Orang-orang
- Kelompok-kelompok orang
- Perilaku
- Motif
- Struktur formal
- Beragam interaksi
- Berbagai sarana
- Sasaran
- Status
- Kewenangan
Dari faktor-faktor tersebut dalam menjalankan aktivitas-aktivitas koordinasi di berbagai bagian organisasi, para manajer harus memastikan bahwa semua bagian organisasi ini dapat bekerja secara selaras demi tercapainya sasaran-sasaran organisasi.
Sebagai contoh yaitu pendekatan sistem mengakui bahwa, terlepas dari seefisien apapun perusahaan produksi bekerja, departemen pemasaran harus mengimbanginya dengan kemampuan membaca dan mengantisipasi perubahan-perubahan selera konsumen dan mampu bekerja sama dengan departemen produksi untuk menciptakan produk-produk yang dikehendaki oleh konsumen.
Pendekatan sistem mengisyaratkan bahwa keputusan dan tindakan di salah satu bidang organisasi akan mempengaruhi bidang – bidang lainnya. Sebagai contoh, jika departemen pengadaan tidak membeli input dalam kuantitas dan kualitas yang benar, departemen produksi tidak akan dapat menjalankan pekerjaannya dengan baik.
Terakhir, pendekatan sistem mengakui bahwa organisasi tidak sepenuhnya mandiri dan tidak dapat mencukupi dirinya sendiri. Organisasi bergantung pada lingkungannya untuk memperoleh input yang dibutuhkannya dan untuk menyerap output yang dihasilkannya.
Tidak satu organisasi pun dapat bertahan hidup lama bila mereka mengabaikan peraturan-peraturan pemerintah, hubungan dengan para pemasok, atau beragam konstituen eksternal lainnya yang menajdi tempat mereka bertumpu.