Daftar isi
Kemajuan sebuah negara, tentu tidak lepas dari peranan tokoh-tokoh penting yang memberikan sumbangsih dan pengaruhnya terhadap pembangunan di negara tersebut. Begitu juga di Indonesia, yang dalam perjalanan sejarahnya diwarnai dengan hadirnya banyak sosok berpengaruh bagi pembangunan di negara ini.
Berikut adalah sejumlah tokoh berpengaruh di Indonesia dari berbagai bidang, sejak era sebelum kemerdekaan hingga saat ini.
1. Ir. Soekarno
Soekarno merupakan pahlawan nasional yang sekaligus sebagai bapak proklamator dan presiden pertama Republik Indonesia. Peran dan pengaruhnya bagi bangsa ini tentu sudah tidak bisa diragukan lagi.
Lahir dengan nama kecil Koesno pada 6 Juni 1901, Soekarno sudah berjuang bagi kemerdekaan Indonesia sejak jauh sebelum negara ini mencapai Kemerdekaannya. Soekarno berjuang secara diplomasi melalui berbagai organisasi dan juga lewat tulisan-tulisan yang diterbitkannya. Karena keberaniannya menyuarakan perlawanan, tak jarang Soekarno harus merasakan dinginnya jeruji penjara dan pengasingan.
Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, Soekarno secara aklamasi terpilih sebagai presiden dengan didampingi Mohammad Hatta sebagai wakilnya. Dibawah kepemimpinannya lah Indonesia menapaki era awal kemerdekaan.
2. Ki Hajar Dewantara
Suatu bangsa tidak akan maju tanpa adanya pendidikan bagi rakyatnya. Dalam hal ini, kita tidak bisa begitu saja melupakan peran penting dari seorang Raden Mas Suwardi Suryaningrat atau yang dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara.
Beliau adalah sosok pahlawan pergerakan kemerdekaan, politisi, kolumnis, dan juga pelopor pendidikan bagi rakyat pribumi. Untuk menyediakan pendidikan bagi rakyat Indonesia, Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa, yaitu sebuah lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi rakyat jelata untuk bisa menikmati pendidikan gratis.
Selain Ki Hajar Dewantara, ada banyak tokoh lainnya yang juga memberikan pengaruh besar bagi perkembangan dunia pendidikan Indonesia di masa lalu, seperti K.H. Ahmad Dahlan, Dewi Sartika, RA Kartini, maupun KH Hasyim Asyari.
3. Soeharto
Soeharto awalnya merupakan seorang Panglima Kostrad. Beliau kemudian diangkat menjadi Presiden kedua Republik Indonesia pada tanggal 29 Maret 1968. Soeharto merupakan salah satu tokoh berpengaruh yang memimpin Indonesia di masa orde baru.
Dalam masa pemerintahannya tersebut, pembangunan dijalankan dengan sistem PELITA (Pembangunan Lima Tahun) yang dimulai sejak 1969. Selama 30 tahun kepemimpinannya, laju perekonomian Indonesia termasuk tinggi di Asia Tenggara. Bahkan, pada tahun 1986, Soeharto berhasil membawa Indonesia meraih swasembada pangan.
Pada tahun 1998, ditengah krisis moneter yang menimpa banyak termasuk Indonesia, muncul tuntutan agar Soeharto turun dari jabatannya sebagai presiden. Pada 21 Mei 1998, Soeharto dengan besar hati mengumumkan pengunduran dirinya dan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada B.J. Habibie yang kala itu menjabat sebagai wakil presiden.
4. B. J. Habibie
Bacharuddin Jusuf Habibie atau B.J. Habibie merupakan seorang ilmuwan genius yang juga pernah menjabat sebagai presiden ke-3 Republik Indonesia. Beliau merupakan sosok yang sangat memberi pengaruh pada kemajuan teknologi di nusantara, terutama di bidang kedirgantaraan.
Diantara peran besarnya adalah ketika menjabat sebagai pimpinan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Di bawah kepemimpinannya, IPTN maju pesat dan berhasil menciptakan pesawat serbaguna CN-235.
Kemampuannya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi membawa B.J. Habibie diangkat sebagai Menteri Riset dan Teknologi merangkap Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Ia kemudian juga diserahi mandat sebagai presiden ke-3 RI menggantikan Soeharto yang mundur pada tanggal 21 Mei 1998.
5. Amien Rais
Amien Rais merupakan pengamat politik dan tokoh Muhammadiyah. Ia memiliki andil besar dalam gerakan reformasi yang menyudahi era orde baru di tangan Soeharto.
Amien banyak berpengaruh dalam panggung politik tanah air di awal bergulirnya reformasi. Beliau adalah tokoh yang kritis dan berani menyuarakan kritik atas kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan rakyat. Pendapat dan sikap kritisnya tersebut dinilai mejadi salah satu faktor pendorong munculnya gerakan reformasi.
Amien Rais terjun ke dunia politik melalui Partai Amanat Nasional (PAN). Beberapa kali beliau ikut serta dalam bursa pemilihan presiden, namun tidak berhasil.
6. Abdurrahman Wahid
Abdurrahman Wahid atau yang lebih akrab disapa Gus Dur, merupakan tokoh intelektual muslim yang dikenal toleran dan humoris. Beliau juga merupakan presiden ke-4 Republik Indonesia yang memiliki pengaruh besar bagi bangsa Indonesia, terutama dalam menyuarakan toleransi dan pluralisme.
Sebelum masuk ke dunia politik, Gus Dur berkiprah dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Meski terkadang memiliki pandangan yang kontroversial, Gus Dur pernah terpilih menjadi ketua PBNU selama 2 periode. Gus Dur masuk ke dunia politik dengan partai yang didirikannya, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Beliau diangkat menjadi presiden ke-4 Indonesia menggantikan B.J. Habibie, meski ditengah perjalannya beliau diturunkan dan digantika oleh Megawati.
Di dunia internasional, Gus Dur dikenal sebagai seorang muslim moderat. Ia merupakan tokoh yang berani dan kritis. Lebih dari itu, beliau juga sosok pemimpin yang sangat menghargai keberagaman.
7. Hamka
Haji Abdul Malik karim Amrullah atau yang lebih dikenal dengan Hamka merupakan seorang ulama besar dan pujangga yang memiliki sumbangsih besar dalam dunia islam dan sastra Indonesia.
Hamka tertarik pada dunia sastra sejak masa sekolah. Pada usis 28 tahun, ia berhasil menyelesaikan romannya yang sangat terkenal berjudul Tenggelamnya Kapal Van der Wijck. Pada tahun yang sama, ia juga menuntaskan sebuah buku agama dengan judul Tasauf Modern.
Perannya bagi bangsa Indonesia juga diberikannya ketika menjabat sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) selama dua masa periode jabatan, yaitu sejak 1975 hingga 1985. Dalam masa kepemimpinannya, Hamka terkenal tegas menolak praktik memanfaatkan ulama sebagai corong pemerintah dalam pemilihan umum.
8. Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono merupakan seorang tentara berprestasi yang merelakan puncak karir militernya setelah diminta menjadi Menteri Pertambangan dan Energi oleh presiden ke-4 RI Gus Dur.
Ia pun pensiun dini dari dinas militer dengan pangkat Letnan Jenderal. Setelah itu, Yudhoyono aktif di dunia politik. Pada masa pemerintahan Megawati, Yudhoyono diangkat sebagai Menko Polkam. Tidak berhenti sampai disana, Yudhoyono kemudian mendirikan Partai Demokrat sebagai jalannya untuk meraih karir politik tertinggi.
Akhirnya, setelah melalui pemilihan presiden secara langsung, Susilo Bambang Yudhoyono dinobatkan sebagai Presiden RI Ke-6 dengan perolehan 60,62% suara.
Diantara prestasi Susilo Bambang Yudhoyono yang memberikan banyak pengaruh bagi perbaikan kondisi bangsa Indonesia adalah dengan ditangkapnya banyak koruptor, meredakan berbagai kerusuhan, serta mencapai rekonsiliasi damai dengan GAM (Gerakan Aceh Merdeka).
9. Seto Mulyadi
Doktor di bidang psikologi ini dikenal akrab dengan dunia anak-anak. Sebagai ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Indonesia yang juga pernah aktif dalam Komnas Perlindungan Anak, menjadikan sosok beliau memiliki pengaruh besar dalam perkembangan dunia anak tanah air.
Sampai saat ini, Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto masih menekuni dunia anak dan aktif mengisi seminar tetang anak. Atas perannya di dunia anak, Kak Seto bahkan pernah mendapat penghargaan internasional The Outstanding Young Person of The World pada tahun 1987.
10. Hary Tanoesoedibjo
Hary Tanosoedibjo merupakan sosok pengusaha yang kini juga terjun dalam kancah politik Indonesia. Pengaruhnya yang luas tidak lepas dari kiprahnya dalam menguasai sejumlah media massa besar di tanah air.
Dalam dunia bisnis, Hary Tanoe pada awalnya mendirikan perusahaan sekuritas bernama PT. Bhakti Investama pada tahun 1989. Pada pertengaahan tahun 1990-an, nama perusahaannya berkembang pesat sejak sahamnya tercatat dalam Bursa Efek Jakarta, hingga berhasil menggaet investor kelas dunia, George Soros.
Awal tahun 2001, Hary masuk ke perusahaan Bimantara Citra yang mengawali langkahnya untuk memiliki saham di PT Rajawali Cintra Televisi Indonesia (RCTI). Pada perjalannya ia kemudian mengakuisisi Global TV dan juga Televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Tak berhenti sampai disana, Hary juga melebarkan sayap bisnisnya di dunia media dengan mendirikan perusahaan koran harian Seputar Indonesia dan situs berita online Okezone. Hal itu, menempatkannya sebagai taja media baru di tanah air.