Edukasi

8 Tokoh Ekonomi Modern dan Pemikirannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ekonomi merupakan ilmu yang sangat penting dalam kehidupan. Oleh sebab itu, ekonomi telah melahirkan banyak tokoh-tokoh hebat dengan pemikirannya. Berdasarkan zamannya kemudian kita kenal ekonomi abad modern.

Ekonomi modern merupakan ekonomi yang membahas masalah-masalah ekonomi pada abad modern. Masalah-masalah inilah yang kemudian melahirkan banyak tokoh-tokoh yang turut berkecimpung memberikan pemikirannya. Berikut ini tokoh-tokoh ekonomi modern dan pemikirannya.

1. Arthur Cecil Pigou

Arthur Cecil Pigou merupakan seorang ekonomi Inggris yang lahir pada tanggal 18 November 1877. Ia merupakan seorang guru dan pembina School of Economics di University of Cambridge. Dia melatih dan mempengaruhi banyak ekonom Cambridge yang kemudian mengambil peranan penting dalam perkembangan ekonomi dunia.

Karya yang dihasilkan oleh Arthur meliputi bidang ekonomi khususunya ekonomi kesejahteraan yang mencakup teori siklus bisnis, pengangguran, keuangan publik, angka indeks dan pengukuran output nasional.

Kontribusinya yang paling terkenal dan abadi adalah The Economics of Welfare pada tahun 1920. Di mana ia memperkenalkan konsep eksternalitas dan gagasan bahwa masalah eksternalitas dapat diatasi dengan pengenaan pajak Pigovian.

Dalam The Economics of Welfare, Pigou mengembangkan konsep eksternalitas Marshall yakni biaya yang dikenakan atau manfaat yang diberikan kepada orang lain yang tidak diperhitungkan oleh orang yang menciptakan biaya atau manfaat tersebut.

Ia mengatakan bahwa eksternalitas negatif atau biaya yang dikenakan harus diimbangi dengan pajak. Sementara itu, eksternalitas positif harus diimbangi dengan subsidi. Pada awal tahun 1960-an, analisisnya mendapatkan kritik dari Ronald Coase yang mengatakan bahwa pajak dan subsidi tidak diperlukan jika mitra dalam transaksi dapat melakukan tawar menawar atas transaksi tersebut.

Salah satu aspek yang luput dari karya Pigou adalah analisisnya mengenai serangkaian fenomena pasar tenaga kerja. Hal inilah yang kemudian dipelajari oleh para ekonom setelahnya termasuk masalah perundingan bersama, kekakuan upah, pasar tenaga kerja internal, pasar tenaga kerja tersegmentasi dan modal manusia.

Selain karyanya mengenai The Economics of Welfare, kontrubusi Pigou selanjutnya adalah mengenai masalah pengangguran. Ia mengatasi pengangguran menjadi landasan dasar untuk memahami fenomena eksternalitas pasar tenaga kerja.

Theory of Unemployment dikenalkannya pada tahun 1933. Teori tersebut menjelaskan faktor yang menyebabkan pengangguran, seperti gaji yang kaku dan keengganan untuk bekerja dengan harga pasar. Kedua hal inilah yang merupakan faktor yang diberikan oleh Alfred Marshall yang kemudian diperkuat oleh Pigou.

2. Amartya Sen

Amartya Sen lahir dan tumbuh di lingkungan keluarga pendidikan. Ayahnya yakni Ashutosh Sen merupakan guru Kimia di Dhaka University sementara kakeknya yakni Kshiti Mohan Sen merupakan guru Sanskerta dan budyaa India di Kampus Rabindranath Tagore’s Visca Bharati.

Sebelum berfokus pada pelajaran ekonomi, Amartya Sen banyak belajar mengenai Sanskerta, matematika dan fisika. Ia memiliki cita-cita menjadi guru yang tidak hanya mengutamakan teori namun memerhatikan praktik juga.

Ingatan masa kecilnya mengenai kemiskinan dan kelaparan di sekitar tempat tinggalnya menjadi dasar bagi Amartya Sen untuk mempelajari dan mencari penyebab kelaparan serta bagaimana cara menanggulanginya.

Sejak pertengahan tahun 1970, ia begitu fokus mencari dan meneliti hal tersebut. Kemudian ia mengembangkan apa yang diteliti nya ke dalam masalah ekonomi yang lebih luas di bawah World Institute of Development Economics Research (WIDER) in Helsinki.

Ia mengatakan bahwa kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan akan pangannya bergantung pada karakteristik fisik dan mental serta kesempatan sosial dan pengaruhnya bukan hanya pada penilaian dari keuntungan pribadi saja melainkan juga efisiensi dan ekuitas kebijakan sosial.

Pada tahun 1989, ia bersama dengan Mahbub ul Haq mendukung Program Pembangunan PBB dalam menyusun indeks pembangunan manusia. Penilaiannya mengenai standar hidup mendapatkan perhatian dunia internasional dan menjadi sumber internasional yang paling otoritatif dalam perbandingan kesejahteraan antar negara.

Amartya Sen juga menuangkan pemikirannya melalui sebuah buku yang menceritakan ekonomi, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Amartya Sen mendapatkan beberapa penghargaan karena dedikasinya terhadap bidang ekonomi dan penanganan kelaparan. Di antara penghargaan yang didapatkannya adalah Indira Gandhi Gold Medal Award of the Asiatic Society, Nobel Prize for Economics, Eisenhower Medal, USA.

3. Joseph Stiglitz

Penelitian Stiglitz yang paling fenomenal adalah mengenai screening yakni teknik yang digunakan seorang pelaku ekonomi untuk mengambil informasi yang semestinya pribadi dari pelaku lainnya. Kontribusinya memasukkan teknik screening ke dalam teori asimetri informasi membuat dirinya mendapatkan penghargaan Nobel bersama dengan George Akerlof dan A. Michael Spence.

Selain itu, Stiglitz juga mengarang buku yang berjudul Whither Socialism. Buku ini merupakan buku non matematis yang mengenalkan teori-teori mengenai kegagalan sosialisme ekonomi di Eropa Timur, peran informasi tak sempurna dalam pasar dan penjelasan miskonsepsi tentang sebebas apa sebenarnya sistem kapitalis pasar bebas itu.

Pada tahun 2002, ia juga menulis buku yang berjudul Globalization and Its Discontents. Dalam buku ini ia menjelaskan beberapa alasan mengapa globalisasi dapat menimbulkan kemarahan pemrotes seperti yang terjadi di Seattle dan Genoa. Sebagai kelanjutan dari bukunya ini, ia menulis juga buku The Roaring Nineties. Pada bukunya kali ini ia memberikan pengantar khusus untuk edisi Indonesia yang menyinggung masalah korupsi.

4. Paul Samuelson

Paul Anthony Samuelson lahir pada tanggal 15 Mei 1915 di Gary, Indiana, Amerika Serikat. Ia merupakan ekonom yang berasal Amerika yang mendapatkan penghargaan Nobel pada tahun 1970 dalam ilmu ekonomi atas kontribusi fundamentalnya ke hampir semua cabang teori ekonomi.

Paul Samuelson memberikan banyak kontribusi pada banyak bidang teori ekonomi melalui teknik matematika yang kuat. Ia menggunakan teknik tersebut sebagai perangkat pemecahan teka-teki. Karya nya yang berjudul Foundations of Economics Analysis memberikan tema dasar karyanya dengan sifat universal dari perilaku konsumen yang dipandang sebagai kunci teori ekonomi.

Paul Samuelson juga mempelajari berbagai bidang seperti dinamika dan stabilitas sistem ekonomi, penggabungan teori perdagangan internasional ke dalam keseimbangan ekonomi umum, analisis barang publik, ekonomi kesejahteraan, teori modal dan pengeluaran publik. Pengaruh khusus merupakan formulasi matematikanya mengenai interaksi efek pengganda dan akselerator dalam konsumsi analisis.

5. James Mc Gill Buchanan

James Mc Gill Buchanan merupakan seorang ekonom yang lahir pada tanggal 3 Oktober 1919. I mendapatkan Nobel penghargaan di bidang ekonomi pada tahun 1986. Salah satu karyanya yang paling fenomenal adalah Teori Pilihan Publik atau Public Choice Theory.

James Mc Gill Buchanan menyatakan bahwa pemahaman proses politik merupakan hal yang penting untuk studi ekonomi. Ia berpendapat bahwa pembuat kebijaksanaan akan mendahulukan kepentingannya sendiri dalam sebuah kebijakan begitu pula dengan politisi.

Ia menentang defisit dan hutanh publik karena menurut dirinya ketika pemerintah menjual obligasi ia akan bersaing dengan pemberi pinjam swasta sehingga ia akan menaikkan suku bunga dan menurunkan investasi.

James Mc Gill Buchanan menuangkan pemikiran nya ke dalam sebuah tulisan. Adapun beberapa tulisan yang telah dipublikasikannya sekitar tahun 1946-1986 adalah The Calculus of Consent: Logical Foundations of Constitutional Democracy, Public Finance in Democratic Process: Fiscal Institution and Individual Choice, Public Prinsiples of Public Debt: A Defense and Restatement.

6. Milton Friedman

Milton Friedman merupakan seorang ekonom Amerika dan intelektual publik. Ia lahir pada tanggal 31 Juli 1912 dan merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Ia berasal dari keluarga imigran Yahudi dari Ukraina.

Milton Friedman telah menyumbang berbagai pemikirannya dalam makro ekonomi, mikro ekonomi, sejarah ekonomi dan statistik kepengacaraan kapitalisme laissez faire. Pada tahun 1976, ia mendapatkan Hadiah nobeli atas pencapaiannya dalam bidang analisis konsumsi, teori dan sejarah moneter dan demonstrasi kompleksitas dari kebijakan mengenai stabilisasi.

Sebagai seorang ahli ekonomi yang legendaris dan mempertahankan kebebasan individu, pemikirannya telah mempengaruhi kebijakan ekonomi tiga presiden Amerika Serikat yakni Richard Nixon, Gerald Ford, dan Ronald Reagen serta perdana menteri Inggris yakni Margaret Thatcher.

Dalam buku-bukunya, kolom majalah, Newsweek dan sebuah show televisi publik, Milton Friedman memperjuangkan kebebasan individu dalam ekonomi dan politik. Pejabat-pejabat Amerika Serikat kerap memuji sumbangan pemikirannya yang telah disampaikan kepada jutaan orang sebuah pengertian manfaat ekonomi dari pasar bebas yang kompetitif.

Ia sempat melihat pembaharuan pasar bebas yang menyebar ke bekas dunia komunis dan Amerika Latin. Bersama dengan istrinya yakni Rose, ia mendirikan yayasan dengan nama mereka pada tahun 1996. Yayasan ini dibangun guna mendorong dan menganjurkan hak orang tua dalam memilih pendidikan untuk anak mereka. Milton Friedman meninggal dunia di San Fransisco karena gagal jantung.

7. Karl Gunnar Myrdal

Karl Gunnar Myrdal merupakan seorang ekonom dan sosiolog yang lahir pada tanggal 6 Desember 1898. Pada tahun 1974, ia mendapatkan hadiah Nobel Memorial dalam Ilmu Ekonomi bersama dengan Friedrich Hayek atas teori uang dan fluktuasi ekonomi dan untuk analisis tajam mereka tentang saling ketergantungan fenomena ekonomi, sosial dan institusional.

Gunnar percaya bahwa ekonomi akan dianggap sebagai ilmu sejati jika dipisahkan dari aspek politik. Awalnya pemikiran nya ditulis untuk mengkritik para ekonom Generasi tua seperti Eli Hecksher, Gustav Cassel dan Brisman karena menggabungkan dan membingungkan fakta dan nilai dalam teori kesejahteraaan maksimum, tingkat harga dan pendapatan nasional.

Namun, ternyata menjadi kritik umum terhadap teori ekonomi di mana ia menekankan bahwa ekonomi harus objektif dan independen dari nilai-nilai. Dia menulis bahwa meskipun pada ekonom mengaku ilmiah dan objektif, kesimpulan mereka dari analisis cenderung politis.

Gunnar Myrdal pada awalnya terpesona oleh model matematika abstrak yang mulai populer di tahun 1920-an serta membantu mendirikan Econometric Society di London. Myrdal merupakan pendukung awal dari tesis John Maynard Keynes meskipun ia menyatakan bahwa ide dasar menyediakan anggaran nasional untuk memperlambat atau mempercepat ekonomi pertama kali dikembangkan olehnya dan diartikulasikan dalam bukunya. Gunnar Myrdal mengembangkan konsep utama sebab akibat kumulatif melingkar sebuah pendekatan multi kausal di mana variabel inti dan keterkaitannya digambarkan.

8. Robert Solow

Robert Solow merupakan guru ekonomi di MIT dan ia meraih Nobel penghargaan pada tahun 1987. Robert Solow dikenal karena model pertumbuhan ekonomi solow dengan berfokus kepada peranan teknologi dalam pertumbuhan ekonomi.

Solow mengemukakan pendapat bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tidak hanya membutuhkan penambahan modal saja melainkan juga pemanfaatan kemajuan teknologi. Teknologi memiliki peranan penting dalam menyeimbangkan deminishing return atau pengembalian yang menurun ketika modal mengalami peningkatan.