Daftar isi
Menurut A. C. Littleton, laporan bisnis adalah sebuah dokumen tertulis yang memberikan informasi tentang kegiatan operasional, keuangan, dan hasil kinerja suatu perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu.
Sementara itu, menurut Charles T. Horngren, laporan bisnis adalah sebuah dokumen yang berisi ringkasan dan interpretasi data keuangan dan operasional suatu perusahaan yang dihasilkan dari proses pencatatan dan pengolahan informasi bisnis
Singkatnya, Laporan bisnis adalah dokumen tertulis atau presentasi yang berisi informasi yang relevan tentang kegiatan operasional, keuangan, dan kinerja suatu entitas bisnis. Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang kondisi bisnis, hasil kinerja, dan arah perusahaan kepada pihak yang berkepentingan.
Laporan bisnis biasanya mencakup informasi keuangan, seperti laporan laba rugi, neraca, dan arus kas, yang memberikan gambaran tentang kinerja keuangan perusahaan. Selain itu, laporan bisnis juga dapat mencakup informasi non-keuangan, seperti analisis pasar, strategi pemasaran, kebijakan perusahaan, proyek-proyek yang sedang dilakukan, dan faktor-faktor risiko yang mempengaruhi bisnis
Jenis laporan bisnis dapat diklasifikasikan menjadi beberapa hal, berikut diantaranya:
A. Laporan Informasi
Laporan informasi memiliki beragam bentuk dan tujuan tergantung pada konteksnya, tetapi pada dasarnya, laporan informasi berfungsi sebagai sarana untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengkomunikasikan data dan informasi kepada penerima yang dituju.
B. Laporan Analitikal
Laporan analitikal, atau laporan analitis, mengacu pada jenis laporan yang mengandung analisis mendalam tentang data dan informasi yang relevan terkait suatu subjek atau topik tertentu. Laporan ini bertujuan untuk menyajikan temuan, kesimpulan, dan rekomendasi berdasarkan analisis yang dilakukan.
A. Laporan Akuntansi
Laporan akuntansi merujuk pada laporan keuangan yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi untuk menggambarkan posisi keuangan, kinerja, dan arus kas suatu entitas bisnis dalam suatu periode waktu tertentu. Laporan akuntansi merupakan hasil dari proses pencatatan, pengklasifikasian, pengukuran, dan pengungkapan transaksi keuangan perusahaan.
B. Laporan Pemasaran
Laporan pemasaran adalah dokumen tertulis yang berisi informasi tentang kegiatan pemasaran suatu produk, layanan, atau merek. Laporan ini menyajikan data dan analisis tentang strategi pemasaran, penjualan, promosi, distribusi, dan aspek lain yang berkaitan dengan upaya pemasaran.
C. Laporan Produksi
Laporan produksi adalah dokumen tertulis yang berisi informasi tentang kegiatan produksi suatu perusahaan atau organisasi. Laporan ini memberikan gambaran tentang volume produksi, efisiensi, biaya produksi, kualitas, dan aspek lain yang terkait dengan kegiatan produksi.
A. Laporan Formal
Laporan ini memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi secara jelas, teratur, dan profesional kepada penerima yang dituju. Laporan formal dapat digunakan dalam berbagai konteks, seperti laporan bisnis, laporan penelitian, laporan akademik, atau laporan proyek.
B. Laporan Informal
Laporan informal mengacu pada dokumen atau komunikasi yang tidak mengikuti format dan struktur yang formal atau resmi. Laporan ini cenderung memiliki ciri-ciri yang lebih santai, tidak terikat oleh aturan tertentu, dan sering kali bersifat tidak resmi.
Meskipun laporan informal tidak memiliki keketatan format atau struktur formal, penting untuk diingat bahwa konteks dan audiens tetap penting. Meskipun laporan informal cenderung lebih santai, tetaplah menjaga kesopanan dan profesionalisme yang sesuai dengan situasi dan tujuan laporan tersebut.
A. Laporan Otoritas
Secara umum, “otoritas” merujuk pada kekuasaan, hak, atau wewenang untuk mengambil keputusan atau memberikan perintah. Laporan otoritas biasanya dibuat atas permintaan dan kuasa yang disampaikan orang lain.
B. Laporan Sukarela
Laporan sukarela merujuk pada laporan keuangan atau informasi yang disampaikan oleh suatu entitas bisnis atau organisasi dengan inisiatif sendiri, tanpa adanya kewajiban hukum atau peraturan yang mengharuskannya untuk melaporkan informasi tersebut.
Meskipun laporan sukarela tidak diwajibkan secara hukum, dapat memberikan manfaat dalam membangun citra perusahaan yang bertanggung jawab dan dapat meningkatkan kepercayaan dari pemangku kepentingan.
C. Laporan Swasta
Laporan swasta merujuk pada laporan keuangan atau laporan lainnya yang disiapkan oleh perusahaan swasta atau entitas non-publik. Laporan swasta berbeda dengan laporan keuangan perusahaan publik yang diwajibkan untuk mengikuti standar pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh otoritas keuangan, seperti Securities and Exchange Commission (SEC) di Amerika Serikat.
D. Laporan Publik
Laporan publik umumnya mencakup laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas. Selain itu, laporan publik juga dapat mencakup laporan manajemen, laporan risiko, catatan atas laporan keuangan, dan laporan lain yang diperlukan oleh regulasi setempat.
Laporan publik disusun berdasarkan standar pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh otoritas keuangan yang berlaku. Di Amerika Serikat, perusahaan publik harus mengikuti standar pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh Financial Accounting Standards Board (FASB) dan menyajikan laporan mereka sesuai dengan Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).
A. Laporan Berkala
Laporan berkala merujuk pada laporan atau dokumen yang disusun secara teratur dengan interval waktu tertentu. Laporan ini dirancang untuk memberikan pembaruan atau informasi reguler tentang suatu topik atau subjek tertentu kepada penerima yang dituju.
Laporan berkala membantu dalam memberikan pembaruan, pemantauan, dan evaluasi terhadap suatu topik atau subjek secara teratur.
B. Laporan Khusus
Laporan khusus dapat disiapkan dalam berbagai bidang, termasuk akuntansi, hukum, keuangan, sains, atau bidang lainnya yang membutuhkan analisis atau pemahaman yang lebih terperinci tentang subjek tertentu. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi spesifik dan mendalam kepada penerima.
A. Laporan Memorandum
Laporan memorandum, atau sering disebut sebagai memo, adalah dokumen tertulis yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi, pesan, atau instruksi kepada pihak-pihak terkait dalam suatu organisasi. Memo sering digunakan sebagai alat komunikasi internal yang efektif dalam bisnis dan organisasi.
B. Laporan Surat
laporan surat dapat merujuk pada laporan atau dokumen tertulis yang dikirim melalui surat, baik melalui pos atau kurir, sebagai bentuk komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat. Laporan surat biasanya digunakan dalam situasi di mana komunikasi tertulis lebih sesuai daripada komunikasi langsung atau elektronik.
C. Laporan Bentuk Cetakan
Laporan bentuk cetakan mengacu pada laporan yang disajikan dalam bentuk fisik atau cetakan, dibandingkan dengan laporan elektronik atau digital yang hanya ada dalam bentuk elektronik. Laporan bentuk cetakan mencakup dokumen fisik yang dicetak atau dicetak ulang untuk disampaikan kepada penerima atau sebagai dokumen arsip.
D. Laporan Panjang
Laporan panjang mengacu pada laporan atau dokumen yang memiliki ukuran atau jumlah halaman yang signifikan. Laporan panjang cenderung mencakup informasi yang sangat detail, analisis yang mendalam, dan melibatkan pemrosesan data yang luas.
A. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan merujuk pada bagian atau bagian awal dari suatu laporan yang memberikan pengantar atau latar belakang tentang topik atau subjek yang akan dibahas. Laporan pendahuluan biasanya berisi informasi dasar yang diperlukan agar pembaca memahami konteks, tujuan, dan ruang lingkup laporan yang akan disajikan.
B. Laporan Perkembangan
Pengertian “laporan perkembangan” merujuk pada laporan yang menyajikan informasi tentang kemajuan atau perubahan dari suatu proyek, kegiatan, atau situasi dari waktu ke waktu. Laporan perkembangan memberikan pembaruan tentang status terkini, pencapaian, dan perkembangan yang terjadi sepanjang periode waktu tertentu.
C. Laporan Akhir
Laporan akhir merujuk pada laporan yang disusun sebagai penutup atau kesimpulan dari suatu proyek, kegiatan, atau periode tertentu. Laporan akhir memberikan ringkasan dan evaluasi menyeluruh tentang apa yang telah dicapai, temuan utama, dan rekomendasi untuk masa depan.
A. Agenda
Agenda adalah daftar atau jadwal kegiatan, pertemuan, atau acara yang direncanakan untuk dilakukan dalam waktu tertentu. Agenda berfungsi sebagai panduan atau rencana yang mencantumkan urutan kegiatan dan waktu yang ditentukan. Tujuan agenda adalah untuk memberikan pengaturan yang terstruktur dan terorganisir tentang kegiatan yang akan dilakuka.
B. Resolusi
Resolusi dapat merujuk pada dokumen tertulis yang memberikan informasi terperinci tentang resolusi yang diambil atau keputusan yang dibuat dalam suatu konteks tertentu.
Resolusi dapat mencakup rincian tentang masalah yang diselesaikan, proses pengambilan keputusan, pertimbangan yang dilakukan, dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
C. Notulen
Notulen merujuk pada dokumen tertulis yang berisi catatan resmi tentang pembahasan, keputusan, dan tindakan yang terjadi selama pertemuan, rapat, atau acara lainnya. Notulen dibuat untuk merekam informasi penting yang disampaikan dan dibahas selama pertemuan serta menjadi dokumen referensi untuk peserta yang hadir dan pihak-pihak terkait.
D. Laporan Pertemuan
Laporan pertemuan merujuk pada dokumen tertulis yang berisi informasi tentang apa yang terjadi selama sebuah pertemuan. Laporan pertemuan menyajikan rangkuman atau catatan mengenai topik yang dibahas, diskusi yang terjadi, keputusan yang diambil, serta tindakan yang ditugaskan kepada peserta atau pihak terkait.
Laporan bisnis memiliki beberapa fungsi penting dalam konteks bisnis. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama laporan bisnis:
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam membuat laporan bisnis yang efektif:
1. Tentukan Tujuan dan Pembaca
Sebelum memulai membuat laporan bisnis, tentukan terlebih dahulu tujuan laporan dan siapa pembacanya seperti manajemen internal, investor, atau pihak berkepentingan lainnya. Mengetahui tujuan dan audiens laporan akan membantu Anda menentukan informasi yang perlu disertakan dan gaya penulisan yang tepat.
2. Pilih Format yang Sesuai
Pilih format laporan yang sesuai dengan tujuan dan konten yang akan disampaikan. Format dapat berupa dokumen teks, tabel, grafik, atau kombinasi dari semuanya. Pastikan format yang Anda pilih mudah dibaca dan mempresentasikan informasi dengan jelas.
3. Gunakan Bahasa yang Jelas
Gunakan bahasa yang jelas, terstruktur, dan mudah dipahami. Hindari penggunaan jargon teknis yang tidak dikenal oleh pembaca yang mungkin tidak berpengalaman dalam bidang yang sama. Sederhanakan kalimat dan gunakan paragraf pendek untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi laporan.
4. Sertakan Ringkasan Eksekutif
Awali laporan dengan ringkasan eksekutif yang singkat namun padat. Ringkasan ini harus memberikan gambaran umum tentang isi laporan dan menyoroti poin-poin penting yang akan dibahas lebih detail di bagian berikutnya.
5. Gunakan Data dan Bukti Pendukung
Data dan bukti pendukung membantu memperkuat argumen Anda dan memberikan keandalan pada informasi yang disajikan. Pastikan data yang digunakan akurat, relevan, dan diperoleh dari sumber yang terpercaya.
6. Berikan Analisis dan Interpretasi
Jelaskan implikasi dari temuan dan hasil yang ditemukan, serta berikan penjelasan tentang trend atau pola yang dapat diidentifikasi. Analisis yang mendalam memberikan nilai tambah pada laporan dan membantu pembaca dalam mengambil kesimpulan yang tepat.
7. Periksa dan Edit Laporan
Setelah selesai menulis laporan, luangkan waktu untuk memeriksa dan mengeditnya. Periksa kesalahan tata bahasa, kejelasan informasi, dan konsistensi format. Pastikan laporan memiliki alur yang logis dan mudah diikuti.
Dalam sebuah laporan bisnis, biasanya terdapat tiga bagian utama, yaitu pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Berikut adalah penjelasan singkat tentang setiap bagian tersebut:
1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan berfungsi untuk memberikan pengantar atau latar belakang tentang topik yang akan dibahas dalam laporan. Di bagian ini, dapat menjelaskan tujuan laporan, konteks bisnis, masalah yang ingin diselesaikan, dan kerangka kerja yang digunakan.
Pendahuluan juga dapat mencantumkan ringkasan singkat dari bagian-bagian utama laporan, memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang apa yang akan mereka temui dalam pembahasan berikutnya.
2. Pembahasan
Bagian pembahasan merupakan inti dari laporan bisnis, di mana Anda secara rinci menyajikan informasi, analisis, temuan, dan rekomendasi yang relevan dengan topik yang dibahas. Bagian ini biasanya terdiri dari beberapa sub-bagian atau bab yang terorganisir dengan jelas, sesuai dengan struktur yang telah ditentukan.
3. Penutup
Bagian penutup adalah bagian akhir dari laporan bisnis, di mana Anda memberikan kesimpulan, rangkuman, dan rekomendasi. Di sini, dapat merangkum temuan utama yang telah disajikan dalam pembahasan dan menarik kesimpulan yang kuat berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
Dalam membuat penulisan laporan bisnis, terdapat dua cara yang dapat dilakukan, berikut diantaranya:
1. Deduktif
Menulis laporan bisnis dengan cara deduktif berarti menyajikan informasi atau argumen utama terlebih dahulu, diikuti oleh penjelasan dan dukungan yang lebih rinci. Pendekatan deduktif ini mengikuti pola pemikiran yang dimulai dari pernyataan umum atau kesimpulan, kemudian diikuti dengan penjelasan dan bukti yang mendukung pernyataan tersebut.
Berikut adalah panduan langkah-langkah untuk menulis laporan bisnis dengan pendekatan deduktif:
2. Induktif
Menulis laporan bisnis dengan pendekatan induktif melibatkan penyajian data, informasi, dan bukti terlebih dahulu, diikuti dengan analisis dan kesimpulan yang diambil dari data tersebut. Pendekatan induktif memungkinkan pembaca untuk melihat informasi secara bertahap dan mengembangkan pemahaman mereka seiring dengan penjelasan yang diberikan.
Berikut adalah panduan langkah-langkah untuk menulis laporan bisnis dengan pendekatan induktif:
1. Contoh Laporan Bisnis Bagian 1
2. Contoh Laporan Bisnis Bagian 2
3. Contoh Laporan Bisnis Bagian 3
4. Contoh Laporan Bisnis Bagian 4
5. Contoh Laporan Bisnis Bagian 5
6. Contoh Laporan Bisnis Bagian 6
7. Contoh Laporan Bisnis Bagian 7