Di dalam bahasa Indonesia terdapat berbagai macam jenis kalimat atau kiasan yang bermakna seperti puisi, syair, pantun hingga majas. Biasanya kalimat atau kiasan tersebut kita gunakan dalam berbagai karya sastra.
Kali ini kita akan membahas salah satu diantaranya, yaitu majas. Nah bagi teman – teman yang belum mengetahui tentang majas, simak pengertian tentang majas disertai jenis dan contohnya berikut ini :
Majas adalah suatu gaya bahasa atau gaya penulisan yang dipergunakan oleh penulis untuk memperkuat kesan dari kalimat yang dibuat agar tercipta nuansa imajinatif bagi pembaca.
Majas memiliki makna kalimat yang luas dan berupa kiasan (konotasi). Sebenarnya majas tidak hanya ada di dalam bahasa Indonesia, penggunaan majas juga terdapat dalam bahasa asing lain seperti bahasa Arab, Inggris, Jerman dan lainnya. Biasanya majas digunakan dalam suatu karya puisi.
Sebenarnya terdapat beragam majas yang dipergunakan di bahasa Indonesia, namun dalam penggunaannya terdapat 4 kelompok besar yang paling sering digunakan.
Pembagian kelompok majas ini berdasarkan tujuan penggunaan kiasan dalam majas. Diantaranya yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas penegasan dan majas sindiran.
Majas perbandingan merupakan majas yang digunakan untuk membandingan suatu objek dengan objek lainnya. Kelompok majas perbandingan ini terdiri dari :
Majas personifikasi ini gaya bahasanya seolah – olah menggantikan orang dengan benda mati. Majas ini menuliskan perbandingan antara manusia dengan benda.
Ciri – ciri dari majas personifikasi adalah sebagai berikut :
Majas metafora adalah majas yang menggunakan sebuah benda ataupun objek sebagai perumpaan yang menyiratkan arti yang sama dengan yang ingin diungkapkan.
Ciri – ciri dari majas metafora adalah sebagai berikut :
Majas metafora dibagi menjadi dua bagian yaitu :
Contoh dari majas metafora adalah sebagai berikut :
Majas asosiasi ini memiliki gaya bahasa yang membandingkan dua buah objek yang berbeda tetapi dianggap memiliki kesamaan dengan menyematkan kata sambung bak, bagaikan dan seperti.
Ciri – ciri majas asosiasi adalah kalimat yang digunakan berbentuk perumpamaan dan mengandung kata – kata sambung seperti, bak, bagaikan, laksana, ibarat, bagai. Contoh dari majas asosiasi adalah sebagai berikut :
Pengertian majas hiperbola adalah suatu gaya bahasa yang dilebih-lebihkan. Majas ini dalam penulisannya melebih lebihkan suatu objek dan terkandang membandingkannya dengan perumpamaan yang tidak masuk akal.
Ciri – ciri majas hiperbola adalah sebagai berikut ini :
Contohnya :
5. Majas Eufemisme
Gaya bahasa majas ini menukar kata yang terdengar kasar ke katta yang lebih halus.
Contohnya : Tiap tahunnya pemerintah selalu membuka jalur khusus untuk difabel pada setiap intansi penerimaan CPNS.
Gaya yang digunakan dalam majas ini yaitu mengganti suatu objek dengan menyebutkan merek tertentu.
Contohnya : Setiap hari sehabis olahraga aku selalu minum Pocari Sweat untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
7. Majas Simile
Pengertian majas simile beserta contohnya adalah suatu gaya bahasa yang membandingkan dua hal secara jelas dan berbeda sifatnya dan disampaikan secara eksplisit.
Majas ini juga sering dikaitkan dengan contoh majas perumpamaan karena dalam majas ini menggunakan perumpamaan.
Tetapi, majas ini berbeda dengan majas karena majas perumpamaan membandingkan secara implisit sedangkan majas ini secara eksplisit.
Ciri utama dari majas simile adalah membandingkan dua hal dengan menggunakan kata – kata laksana, seperti, bagaikan, semisal, serupa.
Contoh dari majas simile adalah sebagai berikut :
Pada majas simile penulisannya lebih ke membandingkan suatu kegiatan dengan ungkapan yang memiliki makna yang sama.
Contohnya : Gadis itu sangat gemar berbicara bagaikan anjing yang menggonggong, berisik sekali.
Majas alegori adalah gaya bahasa yang membandingkan sesuatu hal dengan menggambarkannya atau mengibaratkannya dan secara tidak langsung. Majas alegori biasanya digunakan dalam beberapa alur cerita karya non fiksi seperti unsur intrinsik dalam cerpen ataupun novel. Di dalam majas alegori objek digantikan dengan suatu kiasan.
Ciri – ciri majas alegori adalah sebagai berikut :
Contohnya :
9. Majas Sinekdok
Majas ini terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu majas sinekdok totem pro parte,
majas yang memiliki gaya bahasa dengan menuliskan keseluruhan suatu hal untuk menjelaskan sebagian peristiwa. Majas ini mengungkapkan sebagian dari obyek untuk menyatakan keseluruhan obyek.
Ciri utama dari majas ini adalah penggunaan kalimat yang mengungkapkan sebagian makna dari obyek.
Contoh majas ini adalah sebagai berikut :
Majas ini mengungkapkan keseluruhan dari obyek untuk menyatakan sebagian obyek. Ciri majas ini adalah penggunaan kata yang mengungkapkan keseluruhan dari obyek.
Contoh majas ini adalah sebagai berikut :
10. Majas Simbolik
Majas simbolik merupakan suatu gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu dengan menggunakan suatu simbol atau lambang.
Ciri utama dari majas ini adalah sebuah kata digantikan dengan suatu simbol atau lambang. Majas simbolik ini memiliki gaya bahasa dengan membandingkan manusia dengan karakter dari hewan ataupun tumbuhan.
Contohnya :
Kelompok majas pertentangan ini menuliskan kata – kata yang berlawanan arti dengan maksud yang ingin di sampaikan pengarang. Kelompok majas ini diantaranya yaitu :
11. Majas Litotes
Majas litotes adalah suatu gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan segala sesuatu dengan bahasa yang lebih halus dan rendah hati padahal maksud sebenarnya adalah tinggi. Majas ini berbanding terbalik dengan majas hiperbola, karna penggunaan katanya solah – olah merendah pada suatu hal.
Ciri – ciri majas litotes adalah sebagai berikut :
Majas litotes beserta contohnya adalah sebagai berikut :
12. Majas Paradoks
Majas paradoks adalah suatu gaya bahasa yang mengungkapkan kalimat yang saling bertentangan dan berlawanan dengan pernyataan umum tetapi menyatakan kebenaran. Disini gaya bahasa yang digunakan adalah membandingkan suatu kejadian dengan hal yang sebaliknya.
Ciri – ciri majas ini adalah :
Contoh dari majas paradoks adalah sebagai berikut :
13. Majas Anitesis
Majas ini menyandingkan dua kata yang berlawanan dalam satu kalimat.
Contohnya : Malam minggu memang menjadi waktu yang paling digemari oleh muda-mudi untuk berkencan.
14. Majas Kontradiksi Interminis
Gaya bahasa kontradiksi interminis menggunakan kata konjungsi berupa kecuali atau hanya saja untuk menyangkal ungkapan yang ditulis sebelumnya.
Contohnya : Pemerintah telah memberikan bantuan dana BOS untuk sekolah – sekolah di Indonesia, hanya saja bantuan tersebut belum merata hingga ke pelosok.
15. Majas Oksimoron
Majas oksimoron adalah suatu gaya bahasa yang menyatakan suatu frasa yang sama tetapi mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata–kata yang berlawanan.
Ciri – ciri dari majas ini sendiri adalah hal – hal yang keliatan sangat berbeda terdapat dalam sebuah kalimat dan jenis majas ini adalah jenis pertikaian.
Contoh dari majas oksimoron adalah sebagai berikut :
16. Majas Antitesis
Majas antitesis adalah gaya bahasa yang menggunakan dan memadukan dua kata yang berlawanan dalam suatu susunan kata yang sejajar sehingga menonjolkan perbedaan yang kontras.
Ciri – ciri dari majas adalah sebagai berikut :
Contoh majas antitesis adalah sebagai berikut :
17. Majas Kontradiksi Interminus
Majas kontradiksi interminus adalah suatu gaya bahasa yang menyatakan penyangkalan atas pernyataan yang telah diucapkan dengan menyertakan suatu pengecualian sesudahnya.
Ciri – ciri majas ini adalah sebagai berikut :
Contoh dari majas kontradiksi interminus adalah sebagai berikut :
Majas anakronisme adalah suatu gaya bahasa yang mengungkapkan ketidaksesuaian antara waktu kejadiannya dengan peristiwa. Majas ini jarang digunakan dalam percakapan sehari – hari. Ciri utama majas ini adalah berhubungan waktu dan menceritakan masa lalu.
Contoh dari majas anakronisme adalah sebagai berikut :
Dalam gaya bahasanya majas ini menggunakan kata – kata yang memiliki arti sama untuk menegaskan apa yang ingin disampaikan. Kelompok majas ini terbagi lagi dalam beberapa jenis,diantaranya yaitu :
19. Majas Apofasis
Majas apofasis sering disebut juga dengan majas preterisio. Majas apofasis adalah suatu gaya bahasa yang memberikan kesan penolakan, namun justru majas ini memberikan suatu ketegasan.
Ciri utama dari majas ini adalah penggunaan kalimat yang seolah menyembunyikan sesuatu tetapi justru menegaskan suatu makna.
Contoh dari majas apofasis adalah :
20. Majas Asonansi
Majas asonansi adalah suatu gaya bahasa yang memberikan pengulangan huruf vokal kata pertama pada kata berikutnya. Majas ini biasanya digunakan dalam sebuah puisi dan berfungsi untuk memberikan penekanan, kehalusan dan kemerduan pada puisi, prosa atau pantun.
Contoh dari majas asonansi dalam sebuah puisi adalah sebagai berikut :
Itulah anak – anak cinta,
buah dari perjuangan, akibat dari kebebasan,
tiga masifestasi Tuhan, dan
Tuhan adalah ungkapan dari alam yang bijaksana. (Mimpi – Kahlil Gibran)
21. Majas Pleonasme
Kata pleonasme, berasal dari kata yang ada di dalam bahasa Yunani ‘pleonasmus’ yang berarti ‘kata yang berlebihan’. Sehingga, majas Pleonasme adalah suatu gaya bahasa yang menggunakan kata, klausa atau frasa yang berlebihan untuk menegaskan makna dari kalimat tersebut.
Majas pleonasme menggunakan kata yang telah jelas namun ditambahkan kata lain untuk memperjelas lagi terhadap hal yang ingin disampaikan.
Ciri – ciri beserta contoh dari majas pleonasme adalah sebagai berikut :
22. Majas Repitisi
Majas repetisi adalah suatu gaya bahasa dimana melakukan pengulangan kata, frasa ataupun klausa untuk mempertegas suatu makna dari kalimat ataupun didalam karya sastra tersebut.
Ciri utama dari majas ini adalah setiap kata yang diulang memiliki arti yang sama tetapi membentuk suatu makna yang tersirat di akhir kalimat.
Contoh dari majas repetisi adalah sebagai berikut ini :
23. Majas Pararima
Majas pararima adalah suatu gaya bahasa yang memiliki pengulangan konsonan awal dan akhir dalam suatu kata atau suatu bagian kata yang berlainan.
Ciri utama majas ini adalah adanya pengulangan kata tetapi terjadi perubahan satu konsonan dalam kata yang kedua.
Contoh dari majas pararima adalah sebagai berikut :
24. Majas Aliterasi
Pengertian majas aliterasi adalah suatu gaya bahasa yang memiliki pengulangan konsonan awal kata pada kata yang berikutnya baik secara berurutan maupun tidak berurutan.
Ciri – ciri majas ini adalah adanya pengulangan ‘huruf mati’ konsonan awal kata setidaknya dalam dua kata dan biasanya majas ini digunakan dalam puisi.
Contoh dari majas aliterasi adalah sebagai berikut ini :
25. Tautologi
Majas tautologi adalah suatu gaya bahasa yang menggunakan beberapa kata yang bersinonim untuk menegaskan makna dari sesuatu. Ciri utama majas ini adalah terdapat beberapa kata yang bersinonim. Majas ini menggunakan kata sinonim dalam satu kalimat sebagai penegasan.
Contoh dari majas tautologi adalah sebagai berikut :
26. Majas Sigmatisme
Majas sigmatisme adalah suatu gaya bahasa yang memiliki pengulangan bunyi ‘s’ untuk bagian tertentu. Ciri utama majas ini adalah terdapat pengulangan bunya ‘s’ dalam kata berikutnya.
Contoh dari majas sigmatisme adalah sebagai berikut :
27. Majas Antanaklasis
Majas antanaklasis adalah suatu gaya bahasa yang memiliki pengulangan kata tetapi memiliki makna yang berbeda. Ciri utama majas ini adalah terdapat beberapa kata yang sama dalam kalimat, tetapi makna yang diberikan berbeda.
Contoh dari majas antanaklasis adalah sebagai berikut ini :
28. Majas Inversi
Majas inversi adalah suatu gaya bahasa yang menegaskan sesuatu hal dengan struktur kalimat yang terbalik. Ciri utama majas ini adalah kata kerja disebutkan terlebih dahulu dalam kalimat dan diikuti oleh subyek.
Contoh dari majas inversi adalah sebagai berikut ini :
29. Majas Retoris
Majas retoris adalah suatu gaya bahasa yang menegaskan sesuatu hal dengan sebuah pertanyaan dalam kalimatnya. Ciri utama dari majas ini adalah terdapat sebuah kalimat tanya yang sudah memiliki jawaban di dalam kalimat.
Contoh dari majas retoris adalah sebagai berikut ini :
30. Majas Klimaks
Majas klimaks adalah suatu gaya bahasa yang mengungkapkan suatu proses atau hal yang berurutan dari awal hingga akhir. Ciri utama dari majas klimaks adalah adanya tahapan – tahapan dari hal yang paling sederhana atau awal hingga hal yang paling kompleks atau akhir.
Contoh dari majas klimaks adalah sebagai berikut :
31. Majas Antiklimaks
Majas antiklimaks merupakan kebalikan dari majas klimaks. Majas antiklimaks adalah suatu gaya bahasa yang mengungkapkan suatu proses secara berurutan dari akhir hingga awal.
Ciri utama dari majas ini adalah terdapat urutan proses dari akhir atau penting hingga urutan proses awal atau sederhana.
Contoh dari majas antiklimaks adalah sebagai berikut ini :
Kebalikan dari klimaks, majas ini mengurutkan dari yang terbesar ke terkecil.
Contohnya : Mulaidari ketua rt, kepala desa hingga camat harusnya dapat bersinergi memberikan penyuluhan agar warga pedesaan tidak tertinggal di bidang teknologi.
32. Majas Pararelisme
Majas Paralelisme adalah suatu gaya bahasa dimana menggunakan kata, frasa ataupun klausa untuk mengungkapkan tentang sesuatu hal yang memiliki tingkat kedudukan yang sama meskipun sering dianggap berbeda karena karakteristik yang berbeda.
Majas ini biasanya terdapat dalam bait puisi karna mengulang suatu kata dengan artian yang berbeda.
Ciri – ciri majas ini adalah penggunaan kata yang memiliki sifat berbeda tetapi memiliki kedudukan yang sama dan majas ini biasanya mengungkapkan perasaan penyair dalam sebuah puisi.
Contoh dari majas paralelisme adalah sebagai berikut :
Contoh dari majas retoris adalah sebagai berikut ini :
33. Majas Elipsis
Majas elipsis adalah suatu gaya bahasa yang menghilangkan elemen kalimat, yang seharusnya ada dalam susunan normal kalimat. Ciri utama majas ini adalah terdapat beberapa kata yang hilang dalam kalimat tersebut tetapi tidak mengubah makna dari kalimat tersebut.
Contoh dari majas elipsis adalah sebagai berikut :
34. Majas Koreksio
Majas koreksio adalah suatu gaya bahasa yang mengungkapkan kalimat keliru, setelahnya disebutkan kalimat yang sebenarnya. Ciri utama majas ini adalah terdapat kalimat keliru atau kurang tepat dan diikuti kalimat untuk mengungkapkan maksud yang tepat.
Contoh dari majas koreksio adalah sebagai berikut :
35. Majas Polisindenton
Majas polisindenton adalah suatu gaya bahasa yang mengungkapkan suatu kalimat dengan kata penghubung. Ciri utama kalimat ini adalah terdapat beberapa kata penghubung dalam kalimat.
Contoh dari majas polisindenton adalah sebagai berikut :
36. Majas Asindeton
Majas asindeton adalah kebalikan dari majas polisindenton. Majas asindenton adalah suatu gaya bahasa yang tidak menggunakan kata penghubung dalam kalimatnya. Ciri utama majas ini adalah penggunaan tanda koma (,) sebagai penghubung kata yang satu dengan kata lainnya yang saling berkaitan.
Contoh dari majas asindeton adalah sebagai berikut ini :
37. Majas Interupsi
Majas interupsi adalah suatu gaya bahasa yang memiliki penyisipan tambahan kata dalam suatu kalimat. Ciri utama kalimat ini adalah terdapat kata keterangan tambahan yang disisipkan untuk memperjelas suatu kata dalam kalimat.
Contoh dari majas interupsi adalah sebagai berikut :
38. Ekslamasio
Majas ekslamasio sering juga disebut dengan majas seruan. Majas ini adalah suatu gaya bahasa yang mengungkapkan suatu kalimat dengan kata–kata seru. Ciri utama kalimat ini adalah diakhiri dengan tanda seru (!).
Contoh dari majas ekslamasio adalah sebagai berikut ini :
Majas enumerasio sering disebut dengan majas pencacahan. Majas enumerasio adalah suatu gaya bahasa yang menegaskan sesuatu hal dengan menguraikan bagian demi bagian dari suatu keseluruhan. Ciri majas ini adalah penjelasan secara lengkap dan rinci dari suatu peristiwa.
Contoh dari majas enumerasio adalah sebgai berikut :
39. Preterito
Majas preterito adalah suatu gaya bahasa yang menegaskan sesuatu hal atau kejadian dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya. Ciri utama majas ini adalah memberikan suatu kalimat yang memiliki makna untuk menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
Contoh dari majas preterito adalah sebagai berikut :
40. Majas Alonim
Majas alonim adalah suatu gaya bahasa yang menegaskan sesuatu dengan menggunakan varian dari nama. Ciri utama majas ini adalah diawali ataupun diikuti dengan singkatan varian nama.
Contoh dari majas alonim adalah sebagai berikut ini :
41. Majas Kolokasi
Majas kolokasi adalah suatu gaya bahasa yang memiliki asosiasi tetap antara satu kata dengan kata yang lainnya yang saling berdampingan dalam kalimat. Contoh dari majas kolokasi adalah sebagai berikut :
42. Majas Silepsis
Majas silepsis adalah suatu gaya bahasa yang mengandung penggunaan satu kata yang memiliki makna lebih dari satu dan yang berfungsi dalam lebih dari satu susunan sintaksis. Contoh dari majas silepsis adalah sebagai berikut :
43. Majas Zeugma
Majas zeugma adalah suatu gaya bahasa yang memiliki penggunaan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk susunan kalimat yang kedua. Ciri utama majas ini adalah memiliki makna yang rancu atau terdapat kebingungan dari makna pada kalimat yang kedua.
Contoh dari majas zeugma adalah sebagai berikut :
Kelompok majas ini sesuai dengan namanya bertujuan untukn memberikan sindiran kepada suatu objek ataupun perilaku. Kelompok majas ini terbagi menjadi tiga, diantaranya yaitu :
44. Majas Ironi
Pada majas ironi menggunakan kata yang berlawanan dengan apa yang terjadi. biasanya juga dapat anda temukan di resensi, mengenai apa itu resensi bisa di baca di pengertian resensi.
Contohnya :
45. Majas Sinisme
Majas sinisme adalah gaya bahasa yang memberikan sindiran secara langsung, tanpa memperhalus gaya bahasanya. Majas ini merupakan majas kebalikan dari majas ironi.
Ciri – ciri majas sinisme adalah sebagai berikut ini :
a. Menggunakan kata sindiran yang tidak halus tetapi tidak kasar.
b. Menyampaikan makna sindiran secara langsung.
c. Diakibatkan oleh suatu kejadian ataupun sebuah peristiwa.
Contoh dari majas sinisme adalah sebagai berikut :
46. Majas Sarkasme
Majas sarkasme adalah gaya bahasa yang memberikan sindiran secara kasar dan keras. Majas ini merupakan majas tertinggi dalam kelompok majas sindiran.
Ciri – ciri dari majas sarkasme adalah sebagai berikut :
Contoh dari majas sarkasme adalah sebagai berikut :
47. Majas Satire
Majas satire adalah gaya bahasa yang memberikan sindiran untuk mengecam ataupun menertawakan suatu tindakan, kejadian ataupun gagasan.
Ciri majas ini terletak pada gaya bahasa yang digunakan berupa sarkasme, ironi ataupun parodi. Contoh dari majas satire adalah sebagai berikut :
48. Majas Innuendo
Majas innuendo adalah gaya bahasa yang mengecilkan makna dari fakta yang sebenarnya. Ciri – ciri majas ini adalah terdiri dari dua kalimat yang bertentangan. Contoh dari majas innuendo adalah sebagai berikut :
49. Majas Alusio
Majas alusio adalah suatu gaya bahasa yang menggunakan suatu ungkapan yang sudah diketahui secara umum.
Ciri – ciri majas ini adalah sebagai berikut :
Contoh majas alusio adalah sebagai berikut :
50. Majas Antropomorfisme
Kata antropomorfisme berasal dari bahasa Yunani ‘anthropos berarti manusia dan morphe berarti bentuk’. Sehingga, majas antropomorfisme adalah suatu gaya bahasa yang menggunakan bentuk lain atau kata lain dari manusia untuk hal yang bukan manusia.
Ciri – ciri dari majas ini adalah sebagai berikut :
Contoh dari majas ini adalah sebagai berikut :
51. Majas Sinestesia
Majas sinestesia adalah suatu gaya bahasa yang menggunakan ungkapan dan berkaitan dengan alat indera.
Ciri – ciri majas ini adalah berbentuk seperti majas metafora dan perbandingan dilakukan dengan segala sesuatu yang dirasakan oleh panca indera.
Contoh dari majas sinestesia adalah sebagai berikut :
Kata antonomasia berasal dari bahasa Yunani ‘antonomazein’ berarti ‘nama yang berbeda’. Secara umum,majas antonomasia adalah suatu gaya bahasa yang menggunakan sifat ataupun karakteristik seseorang yang paling menonjol sebagai panggilan atau sebutannya.
Ciri – ciri majas ini adalah digunakan untuk percakapan sehari – hari sehingga tidak monoton dan penggunaan kata sifat sebagai nama diri.
Contohnya adalah sebagai berikut :
53. Majas Aptronim
Majas aptronim adalah suatu gaya bahasa yang memberikan julukan ataupun panggilan terhadap seseorang.
Ciri – ciri utama majas ini adalah julukan yang diberikan berupa pekerjaan atau sifat yang menggambarkan orang tersebut.
Contohnya adalah sebagai berikut :
54. Majas Metonimia
Majas metonimia adalah suatu gaya bahasa yang menggunakan label, nama barang ataupun mereka dagang untuk mendeskripsikan suatu kata atau benda.
Ciri – ciri majas ini adalah majas ini berasosisasi kepada benda secara keseluruhan.
ntoh dari majas metonimia adalah :
55. Majas Hipokorisme
Majas hipokorisme adalah suatu gaya bahasa yang menggunakan kata yang menunjukkan kedekatan seseorang. Ciri dari majas ini adalah penggunaan kata timangan dalam kalimatnya.
Contoh dari majas hipokorisme adalah sebagai berikut :
56. Majas Depersonifikasi
Majas depersonifikasi adalah suatu gaya bahasa yang membuat manusia seolah – olah tidak hidup. Majas ini merupakan kebalikan dari majas personifikasi.
Ciri utama majas ini adalah pengungkapan manusia memiliki sifat – sifat yang bukan manusia.
Contoh dari majas depersonifikasi adalah sebagai berikut :
57. Majas Eufimisme
Majas eufimisme adalah sebuah gaya bahasa yang menggantikan ungkapan yang kasar menjadi ungkapan yang lebih halus dengan menggunakan kata-kata yang lebih baik dan sopan.
Ciri – ciri dari majas eufimisme adalah sebagai berikut :
Majas eufimisme adalah sebuah gaya bahasa yang menggantikan ungkapan yang kasar menjadi ungkapan yang lebih halus dengan menggunakan kata-kata yang lebih baik dan sopan.
Ciri – ciri dari majas eufimisme adalah sebagai berikut :
Contoh dari majas eufimisme adalah sebagai berikut :
58. Majas Disfemisme
Majas disfemisme adalah suatu gaya bahasa yang menggunakan kata – kata yang kurang pantas untuk disampaikan kepada pendengar. Ciri utama dari majas ini adalah penggunaan kata – kata yang dianggap tabu atau kurang enak didengarkan.
Contoh dari majas disfemisme adalah sebagai berikut :
59. Majas Fabel
Majas fabel adalah suatu gaya bahasa yang mengungkapkan binatang memiliki perilaku dari seorang manusia. Ciri utama majas ini adalah seekor binatang diibaratkan dapat berpikir dan berbicara.
Contoh dari majas fabel adalah sebagai berikut :
60. Majas Parabel
Majas parabel adalah suatu gaya bahasa yang mengandung sebuah pelajaran atau kiasan yang memiliki nilai didikan yang disamarkan dalam cerita.
Ciri utama dari majas ini adalah gaya bahasa yang digunakan dalam sebuah cerita yang memberikan nilai didikan di dalamnya.
Contoh dari majas parabel adalah sebagai berikut :
61. Majas Perifrasa
Majas Perifrasa adalah suatu gaya bahasa yang menggunakan suatu ungkapan yang lebih panjang untuk menggantikan ungkapan yang lebih pendek.
Ciri utama dalam majas ini adalah penggunaan ungkapan yang lebih panjang padahal memiliki ungkapan yang lebih pendek.
Contoh dari majas perifrasa adalah sebagai berikut :
62. Majas Eponim
Majas Eponim adalah suatu gaya bahasa yang membandingkan sesuatu hal atau nama seseorang dengan sifat yang ingin diungkapkan.
Ciri utama dari majas ini adalah perbandingan sifat tertentu dengan nama seseorang yang dikenal memiliki sifat yang dimaksudkan tersebut.
Contoh majas eponim adalah sebagai berikut :
Itu tadi macam macam majas disertai pengertian dan contoh – contohnya.