Sosiologi – Pengertian – Ciri dan Manfaat

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pengertian Sosiologi Secara Umum

Sosiologi sendiri adalah ilmu yang mempelajari perilaku sosial antara satu orang dengan orang lain, bisa juga hubungan sosial antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

Ilmu ini sangat penting bagi kita karena manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Terlebih lagi manusia selalu hidup berkelompok untuk menjalani kehidupannya.

Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah pengertian sosiologi menurut para ahli, dan untuk lebih jelasnya berikut ini penjabarannya :

1. Soerjono Soekanto

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dari segi kemasyarakatan. Memiliki sifat yang lebih umum yang bertujuan untuk mendapatkan pola umum yang ada pada kehidupan masyarakat.

2. Pitirim Sorokin

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari terkait hubungan dan juga pengaruh dari timbal balik dari berbagai macam gejala sosial. Seperti yang merupakan dari gejala keluarga, gejala moral, gejala ekonomi, dan gejala lainnya.

3. Allan Jhonson

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan kehidupan dalam masyarakat yang berupa sistem sosial. Dan bagaimana pula sistem tersebut dapat mempengaruhi orang lain dalam bermasyarakat.

4. William Kornblum

Sosiologi adalah upaya ilmiah yang mempelajari tentang masyarakat dan perilaku sosialnya. Dari perilaku sosial tersebut menjadikan masyarakat itu ikut atau terlibat dalam berbagai kelompok dan juga kondisi.

5. Mayor Polak

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang masyarakat secara keseluruhan. Yakni dari hubungan manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Baik kelompok formal atau material, dan juga antara kelompok statis dengan dinamis.

6. Paul B Horton

Sosiologi adalah ilmu yang banyak atau lebih menjurus pada penelaahan pada kehidupan kelompok dan juga pada produk kehidupan dari kelompok itu sendiri. 

7. A. A Von Dorn dan C.J Lammers

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang struktur dan proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.

Ilmu ini sangat penting bagi kita karena manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Terlebih lagi manusia selalu hidup berkelompok untuk menjalani kehidupannya.

Konsep yang akan kita bahas terdiri dari beberapa point, yaitu ciri-cirinya, manfaatnya, serta gejalanya seperti apa, yuk simak penjelasan di bawah.

Sejarah Sosiologi

Munculnya sosiologi sebagai salah satu ilmu pengetahuan tidak terlepas dari peran tokoh filsafat penting yakni Plato dan Aristoteles.

Saat itu ilmu pengetahuan mengenai sosiologi belum dirancang, hanya saja mereka telah memikirkan bagaimana sebuah ilmu pengetahuan dapat berkontribusi dalam masyarakat terutama dalam menciptakan kebahagiaan, dari sinilah latar belakang sosiologi diciptakan.

Seiring berjalannya waktu istilah sosiologi pertama kali diperkenalkan oleh Aguste Comte pada tahun 1842 yang saat ini dikenal sebagai Bapak Sosiologi.

Aguste Comte menjelaskan bahwa objek kajian sosiologi yakni manusia atau masyarakat yang dianggap saling berkaitan secara keseluruhan.

Sebelum Aguste Comte, hubungan antar manusia ini sudah dipelajari oleh bangsa Arab dan diperkenalkan oleh Ibnu Khaldun pada tahun 1332 sampai dengan 1406.

Di dalam salah satu bukunya berjudul Muqaddimah terdapat penjelasan sosiologi lebih terperinci dan lebih maju, tidak heran jika Ibnu Khaldun dianggap sebagai cikal bakal dalam sejarah sosiologi sebagai sebuah ilmu pengetahuan.

Sejarah Awal Perkembangan Sosiologi

Sosiologi mulai berkembang sejak terjadinya Revolusi Industri dan Revolusi Prancis di mana dampaknya terjadilah urbanisasi, eksploitasi anak untuk bekerja, demokratisasi dan lain sebagainya.

Di saat yang sama ilmu pengetahuan yang lain juga turut berkembang seperti ilmu kimia dan fisika yang akhirnya dapat menguak rahasia alam.

Tradisi lama sudah tidak dapat menjawab semua permasalahan dan perubahan yang terus berkembang terutama dalam kehidupan makhluk sosial, oleh karena itu ditemukan sebuah metode ilmiah untuk menjawab masalah tersebut. Dari sinilah mulai menjadi tahap awal lahirnya sosiologi sebagai sebuah ilmu pengetahuan.

Sosiologi Abad Ke-19

Aguste Comte merasa khawatir mengenai kondisi negaranya yang saat itu sedang terjadi Revolusi Prancis, mengakibatkan timbulnya perubahan sosial salah satunya konflik status sosial yang terjadi di dalam masyarakat sehingga mengarahkan pada sikap anarkisme.

Konflik tersebut dilatarbelakangi oleh ketidaktahuan masyarakat untuk mengatasi perubahan atau hukum yang digunakan dalam mengatur stabilitas masyarakat.

Hingga akhirnya Aguste Comte membuat instrumen penelitian sosial tentang masyarakat yang perlu ditingkatkan menjadi ilmu mandiri.

Penemuannya tersebut memunculkan istilah sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dan telah tertuang pada bukunya yang berjudul Cours de Philosophie Positive.

Sosiologi Abad Ke-20

Awal abad 20 terjadi migrasi dari Eropa Barat ke Amerika Serikat, sehingga terjadi perkembangan sosial di Amerika. Saat itu, sektor industri dan arus urbanisasi terjadi secara besar-besaran terutama di wilayah perkotaan di Amerika Serikat.

Tidak heran jika peristiwa itu memunculkan banyak gejala-gejala sosial yang timbul akibat adanya perubahan sosial.

Adanya migrasi tradisi ilmiah sosiologi di Amerika Serikat tidak membuat perkembangan sosiologi di Eropa Barat berhenti, justru model ilmiah sosiologi yang muncul di abad ke-19 mendapat kritik dari seorang intelektual Jerman bernama Max Weber.

Max Weber mengatakan bahwa metode ilmu alam tidak berhubungan atau relevan jika diterapkan pada ilmu sosial. Sehingga dia berpendapat bahwa alih-alih menggunakan masyarakat sebagai objek penelitian, sosiologi sebaiknya mempelajari tindakan sosial yang bersifat subjektif.

Ciri-Ciri Sosiologi

Jika kita membahas tentang ciri-ciri sosiologi akan sangat mudah kita menemukan di keseharian yang kita jalani. Ciri-ciri sosiologi meliputi empat aspek, antara lain empiris, teoritis, kumulatif, dan yang terakhir adalah non etis.

  • Empiris

Jika sosiologi dilihat dari segi empiris yaitu berdasarkan pada observasi terhadap kenyataan yang dipengaruhi oleh indra dan akal sehat, sehingga menghasilkan sesuatu yang tidak spekulatif.

Contoh dari penjelasan di atas adalah semisal fenomena kemacetan Surabaya. Setelah diteliti ternyata penyebab macet adalah banyaknya penduduk kota Surabaya yang tidak ingin naik transportasi umum karena pick up point tidak melewati lingkungan rumahnya.

Ketika alasan tersebut murni dan bisa dipertanggungjawabkan maka unsur empiris terletak di pembahasan tersebut.

  • Teoritis

Jika dilihat dari segi teoritis, maka sosiologi akan menyusun abstraksi dari hasil penelitian segi empiris. Abstraksi yang dimaksud adalah hubungan sebab akibat dari gejala sosial yang sedang diteliti.

Mari kita angkat sebuah contoh yang sama dengan empiris, abstraksi yang bisa muncul adalah statement yang menekan tentang pentingnya menambah rute pick up point untuk menarik minat masyarakat untuk naik transportasi umum.

  • Kumulatif

Kumulatif di sini menjelaskan bahwa argumen dibangun oleh teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Tentunya teori-teori tersebut merupakan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan.

Sebagai contoh, semisal penelitian yang lain menjelaskan bahwa masyarakat sedang berbondong-bondong membeli kendaraan pribadi karena uang DP sebesar 0%. Dari contoh tersebut kita dapat mengambil kesimpulan baru yang didapatkan dari hasil penelitian-penelitian yang lain.

  • Non etis

Sosiologi dalam non etis merupakan pembahasan suatu problem tanpa mempersoalkan nilainya, jadi intinya tidak melihat baik atau buruknya suatu masalah tersebut.

Cabang Ilmu Sosiologi

Setelah diciptakan, dibuatkanlah cabang ilmu sosiologi untuk mempermudah dalam pemaparannya. Cabang ilmu sosiologi tersebut antara lain:

  • Sosiologi Politik, konsep gambaran manusia dalam dunia politik.
  • Sosiologi Pendidikan, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan di dalam pendidikan.
  • Sosiologi Budaya, cabang ilmu sosiologi untuk menciptakan kesejahteraan di masyarakat terutama dalam pandangan kebudayaan.
  • Sosiologi Agama, ilmu ini lahir dari agama yang memiliki peran dalam tingkah laku manusia.
  • Sosiologi Industri, mempelajarai perubahan tingkah laku manusia terhadap industri.
  • Sosiologi Ekonomi, ilmu sosiologi yang mempelajari adanya keterkaitan antara ilmu ekonomi dengan kehidupan masyarakat.
  • Sosiologi Kesehatan, hubungan sosiologi sebagai bagian yang penting terhadap keberlangsungan manusia tanpa adanya penyakit.
  • Sosiologi Militer, ilmu yang membahas hubungan antara manusia dan militer atau ketahanan dalam sebuah negara.
  • Sosiologi Perkotaan, ilmu yang mempelajari terjadinya perubahan sosial masyarakat di wilayah perkotaan.
  • Sosiologi Pedesaan, cabang ilmu sosiologi yang menjelaskan hubungan manusia dengan berbagai sektor di desa.
  • Sosiologi Hukum, ilmu sosiologi yang membahas kehidupan masyarakat yang harus seimbang dengan hukum.
  • Sosiologi Pertanian, ilmu yang membahas struktural dan organisasi di bidang pertanian di lingkungan masyarakat.
  • Sosiologi Sastra, membahas hasil karya dari masyarakat terutama dalam memenuhi kepuasan manusia untuk berkreasi.
  • Sosiologi Olahraga, menjelaskan ilmu sosiologi yang berhubungan dengan olahraga di lingkungan masyarakat terutama dalam aspek kesehatan.

Tujuan Sosiologi

  1. Menjadikan manusia menjadi lebih tanggap, kritis dan rasional dalam menghadapi gejala-gejala sosial di masyarakat. Sehingga dapat mengambil sikap serta bertindak secara tepat dalam menghadapi permasalahan sosial di kehidupan sehari-hari.
  2. Membuat manusia menjadi lebih taat terhadap norma, aturan, nilai budaya, serta memahami perbedaan yang ada sehingga tidak akan terjadi konflik antar anggota masyarakat.
  3. Mengetahui lebih jauh tentang siapa diri kita baik sebagai seseorang atau pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.
  4. Membantu memahami kebudayaan lain serta mengkaji posisi kita di dalam sebuah lingkungan masyarakat.

Objek Sosiologi

Di dalam ilmu sosial, objek utama pada sosiologi yakni masyarakat yang dapat dilihat dari adanya hubungan antara manusia satu dengan manusia lainnya, sehingga menimbulkan akibat dari hubungan antara manusia tersebut.

Dapat dikatakan jika objek sosiologi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni:

1. Objek Material Sosiologi

Objek material ini yakni kehidupan sosial manusia dengan gejala dan proses hubungan yang terjadi antarmanusia, memberikan pengaruh terhadap hubungan-hubungan sosial di sebuah kesatuan hidup manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Objek Formal Sosiologi

  • Sikap dan tindakan manusia terhadap lingkungan hidup manusia di kehidupan sosial yang dijelaskan secara ilmiah menggunakan instrumen penelitian sosial.
  • Meningkatkan suatu keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat pada suatu wilayah tertentu.
  • Meningkatkan hubungan serta kerja sama antarmanusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Fungsi Sosiologi

Dalam suatu hubungan baik dalam bermasyarakat peran fungsi sosiologi bagi kehidupan bermasyarakat sangatlah penting. Berikut ini adalah fungsi sosiologi yang anda pelajari :

1. Perencanaan Sosial

Dalam suatu hubungan bermasyarakat, fungsi perencanaan sosial tentunya memiliki peranan yang sangat penting dalam bermasyarakat. Tujuan perencanaan sosial adalah mengatasi hal-hal sebab akibat yang akan terjadi di dalam perubahan atau perkembangan baru di dalam masyarakat.

Perencanaan sosial sendiri bersifat mengantisipasi dan juga mencegah hal-hal yang negatif timbul dalam masyarakat. Dengan adanya perencanaan sosial di harapkan masyarakat dapat mengatasi hal-hal baru yang datang di dalam lingkungan masyarakat.

2. Penelitian

Penelitian sangat penting dalam bermasyarakat karena penelitian dapat memberikan gambaran yang berkaitan dengan kehidupan bermasyakarat di dalam suatu lingkungan. Biasanya penelitian ini membahas tentang gejala-gejala yang terjadi pada masyarakat.

Fungsi lainnya dalam penelitian adalah mempelajari pola dari tingkah laku yang ada dalam lingkungan bermasyarakat. Sehingga, kita dapat mengetahui permasalahan yang terjadi antar masyarakat.

3. Pembangunan

Pembangunan memiliki peranan fungsi dalam masyarakat meliputi penilaian dalam pembangunan, perencanaan, dan juga pelaksanaan. Dalam perencanaan pembangunan ini hal yang harus di perhatikan adalah menganalisa dampak yang terjadi dalam sosiologi bermasyarakat.

4. Pemecahan Masalah Sosial

Setiap permasalahan tentunya harus ada pemecahannya untuk mengatasinya. Hal tersebut tentunya berlaku dalam masyarakat. Pemecahan masalah sosial dalam bermasyarakat terkadang muncul karena adanya kesenjangan yang tengah terjadi dalam masyarakat.

Biasanya permasalahan yang terjadi dalam masyarakat berhubungan dengan nilai masyarakat dan juga lembaga masyarakat. Hal yang harus di lakukan dalam pemecahan sosial yang terjadi dalam masyarakat adalah dengan menggunakan metode restisif.

Metode resitusif adalah metode dengan memberikan apresiasi atau penghargaan bagi masyarakat yang mematuhi norma-norma dan juga aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat.

Banyak sekali norma-norma sosial yang sudah terkikis seiringnya waktu. apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi? Jawabannya ada di bawah point-point di bawah ini.

  • Faktor kultural

Faktor kultural ini adalah faktor-faktor yang sudah tertanam sejak dahulu ydan dilakukan terus menerus hingga anak cucu masyarakat yang ada di lingkungan tersebut.

  • Faktor Struktural

Faktor struktural adalah faktor yang timbul akibat adanya suatu pengaruh yang kuat sehingga merubah suatu pola sebelumnya.

Jadi sebagai contoh pola sosial yang ada di masyarakat adalah setiap malam hari selalu tidak ada ronda malam, namun semenjak sering ada pencurian maka di lingkungan tersebut membuat jadwal piket ronda malam.

Faktor ini timbul tidak hanya menghasilkan dampak yang positif namun bisa juga negatif. Berikut ini merupakan gejala-gejala yang bisa mempengaruhi:

  • Hubungan antara individu dengan individu
  • Hubungan antara individu dengan kelompok
  • Hubungan antara kelompok satu dengan yang lain
  • Penyuluhan sosial

Mengapa bisa jadi dampak negatif di dalam perubahan sosial, karena banyak hal pola sosial yang tidak cocok di terapkan di lingkungan tersebut.

Sebagai contoh pada era zaman sekarang maraknya penggunaan obat-obat terlarang dan minuman keras di luar negeri, namun budaya tersebut masuk ke Indonesia, hal tersebut sangat tidak pantas di contoh.

Manfaat Sosiologi di Kehidupan

Pembahasan selanjutnya adalah manfaat yang kita dapatkan dalam menerapkan sosiologi di dalam kehidupan kita.

Secara umum, akan ada banyak hal yang kita dapatkan jika menerapkan sosiologi dalam kehidupan. Berikut manfaat-manfaat yang di dapatkan:

  • Dapat memahami keragaman budaya yang tersebar di masyarakat
  • Dapat memelihara dan menumbuhkan rasa solidaritas atau jiwa sosial
  • Meningkatkan kemampuan berpikir lebih kritis
  • Mendorong terciptanya integrasi sosial

Peranan sosiologi dalam masyarakat tentunya menjadi faktor utama penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Dengan adanya peranan sosiologi terutama dalam norma dan aturan penting dalam masyarakat, diharapkan dapat menghindari hal-hal negatif yang diinginkan dalam lingkungan masyarakat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn