Pengertian Lembaga Sosial : Ciri, Tipe, Fungsi, Jenis dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Lembaga adalah suatu sistem terorganisir dalam masyarakat yang memiliki struktur, norma, dan tujuan tertentu untuk mencapai kepentingan bersama. Sementara itu, sosial merujuk pada interaksi antara individu atau kelompok dalam masyarakat, melibatkan norma, nilai, dan pola hubungan.

Adanya lembaga dalam masyarakat sangat penting karena lembaga memberikan struktur, tatanan, dan panduan yang diperlukan untuk memfasilitasi interaksi sosial serta lembaga seperti keluarga, sekolah, dan pemerintahan, masyarakat dapat mempertahankan keteraturan dan kestabilan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Lembaga Sosial

Lembaga sosial adalah gabungan dari kedua konsep tersebut, menciptakan entitas terorganisir dalam masyarakat yang memiliki struktur, norma, dan tujuan, di mana anggotanya berinteraksi untuk mencapai kepentingan bersama.

Contoh lembaga sosial meliputi keluarga, pendidikan, agama, dan pemerintahan, yang memiliki peran khusus dalam membentuk tatanan sosial. Dalam konteks pemerintahan, lembaga sosial merujuk pada struktur organisasi dan entitas yang memainkan peran penting dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dan politik.

Ciri-ciri Lembaga Sosial

Lembaga sosial memiliki beberapa ciri, antara lain sebagai berikut.

1. Merupakan organisasi yang berasal pola-pola pemikiran

Ciri lembaga sosial melibatkan pola-pola pemikiran, norma, dan nilai-nilai yang membentuk struktur dan organisasi dalam masyarakat. Lembaga sosial mencakup aturan-aturan, tata nilai, dan cara berpikir yang diakui dan dijalankan oleh anggotanya.

2. Memiliki tingkat kekekalan tertentu

Memiliki tingkat kekekalan tertentu mencerminkan kemampuannya untuk bertahan dan beradaptasi dalam menghadapi perubahan atau tekanan dari lingkungan eksternal. Tingkat kekekalan tersebut menunjukkan sejauh mana lembaga sosial dapat mempertahankan identitas, sistem kerja dan fungsi inti dari lembaga terkait. Tingkat kekekalan lembaga sosial juga dapat menjadi indikator penting untuk memahami stabilitas dan daya tahan suatu masyarakat dalam menghadapi perubahan dan tantangan.

3. Memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu

Lembaga sosial biasanya dibentuk untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang berkaitan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Contohnya seperti lembaga pendidikan, seperti sekolah dan universitas.

Sekolah dan universitas dibentuk untuk menyediakan pendidikan dan mengembangkan keterampilan serta pengetahuan individu. Kemudian, beberapa lembaga sosial dibentuk untuk mencapai tujuan kesejahteraan sosial, seperti organisasi nirlaba yang fokus pada membantu kelompok rentan atau mengatasi masalah sosial tertentu.

4. Memiliki sanksi

Lembaga sosial seperti sistem hukum memberlakukan sanksi berupa denda, penjara, atau hukuman lainnya untuk oknum-oknum yang melanggar hukum. Masyarakat atau kelompok sosial dapat memberlakukan sanksi sosial, seperti pengucilan atau kehilangan reputasi, sebagai akibat dari perilaku yang dianggap melanggar norma-norma sosial.

Adanya sanksi dapat mempertahankan norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat, memainkan peran penting dalam pengendalian sosial, dan mendorong ketaatan terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh lembaga sosial.

5. Memiliki alat dan perangkat yang mendukung

Lembaga sosial dapat menggunakan alat dan perangkat sebagai sarana untuk mencapai tujuannya. Misalnya, lembaga pendidikan menggunakan teknologi dan sarana pembelajaran untuk mendukung proses pendidikan.

Lembaga sosial lainnya, seperti organisasi nirlaba atau lembaga keagamaan, mungkin menggunakan teknologi komunikasi atau sistem administrasi untuk melaksanakan program-program atau kegiatan mereka.

Dengan demikian, alat dan perangkat yang digunakan oleh lembaga sosial biasanya merupakan upaya yang dilakukan untuk mendukung atau meningkatkan efektivitas operasional lembaganya.

6. Memiliki lambang yang secara simbolik menjadi identitasnya

Lambang itu dapat berupa simbol, logo, warna khas, atau elemen visual lainnya yang digunakan oleh lembaga sosial untuk mewakili diri identitas dan membedakan dari lembaga lain. Lambang ini memiliki makna dan nilai-nilai yang terkait dengan tujuan dan identitas lembaga tersebut. Selain itu membantu membentuk citra dan kesan lembaga sosial di mata masyarakat dan anggotanya.

Tipe-tipe Lembaga Sosial

Lembaga sosial dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain sebagai berikut.

1. Berdasarkan Nilainya

Lembaga sosial dapat dibedakan menjadi dua tipe berdasarkan nilainya, yaitu sebgaai berikut.

  • Lembaga Sosial Primer (Basic Social Institutions)

Lembaga sosial primer atau Basic Social Institutions adalah struktur pokok dalam masyarakat yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar dan memandu perilaku sosial individu. Semua itu mencakup keluarga, yang bertanggung jawab atas reproduksi dan pengasuhan.

Agama sebagai sistem nilai dan kepercayaan, ekonomi yang mengatur produksi dan distribusi sumber daya, serta pendidikan yang mentransfer pengetahuan dan nilai dari satu generasi ke generasi berikutnya. Lembaga-lembaga tersebut membentuk kerangka dasar bagi interaksi sosial dan memainkan peran kunci dalam membentuk identitas dan orientasi sosial masyarakat.

  • Lembaga Sosial Sekunder (Subsidiary Social Institutions)

Kemudian, lembaga sosial sekunder atau Subsidiary Social Institutions menjurus pada struktur dalam masyarakat yang berkembang sebagai respons terhadap kebutuhan khusus atau perubahan dalam masyarakat.

Contohnya seperti lembaga sosial sekunder melibatkan politik, hiburan, dan media massa. Lembaga-lembaga ini memberikan dukungan dan melengkapi peran lembaga sosial primer dengan fokus pada aspek-aspek spesifik kehidupan sosial dan kebutuhan masyarakat yang lebih kompleks.

2. Berdasarkan Perkembangannya

Lembaga sosial dapat dibedakan menjadi dua tipe berdasarkan perkembangannya yaitu sebagai berikut.

  • Crescive Social Institutions

Lembaga sosial crescive merupakan sebuah lembaga yang berkembang secara alami dan tidak direncanakan secara sengaja oleh masyarakat. Lembaga-lembaga tersebut tumbuh dan berubah seiring waktu sebagai respons terhadap kebutuhan dan nilai-nilai masyarakat.

Contohnya adalah bahasa, adat istiadat, dan norma-norma sosial. Lembaga sosial crescive membentuk bagian penting dari kehidupan sosial dan membantu membentuk identitas dan pola perilaku dalam suatu masyarakat.

  • Enacted Social Institutions

Selanjutnya lembaga sosial enacted yaitu lembaga yang sengaja dan disusun oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Perbedaannya dengan lembaga sosial crescive adalah bahwa enacted social institutions dibentuk dengan kesadaran dan tujuan spesifik, sering kali melibatkan regulasi formal dan aturan tertulis.

Contohnya pemerintahan, sistem hukum, dan organisasi sosial yang diatur secara resmi. Lembaga-lembaga ini menciptakan struktur dan kerangka kerja untuk mengelola interaksi sosial dan menjaga ketertiban dalam masyarakat.

3. Berdasarkan Penerimaan oleh Masyarakat

Lembaga sosial dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan penerimaan oleh masyarakat antara lain sebagai berikut.

  • Social Sanctioned Institutions

Social Sanctioned Institutions adalah lembaga yang struktur atau organisasi dalam suatu tatanan sosial yang diakui, diterima, dan dipelihara oleh anggota masyarakat. Hal itu meliputi lembaga-lembaga yang berperan penting dalam membentuk dan menjaga kehidupan sosial. Contohnya adalah lembaga pendidikan, lembaga agama dan lembaga hukum.

  • Unsanctioned Social Institutions

Merupakan lembaga-lembaga sosial yang tidak diakui atau tidak disahkan secara resmi oleh masyarakat atau pemerintah. Contohnya termasuk kelompok-kelompok atau organisasi yang beroperasi di luar struktur formal atau norma sosial yang diakui seperti lembaga prostitusi dan lembaga terorisme.

Fungsi Lembaga Sosial

Lembaga sosial tercipta di masyarakat bukan hanya untuk mencapai tujuan kelompok, akan tetatpu juga mencapai tujuan bersama. Hal itu membuat lembaga sosial memiliki berbagai fungsi sebagai berikut.

1. Memberikan pedoman

Lembaga sosial yang berfungsi memberikan pedoman dalam masyarakat yang menetapkan norma-norma dan nilai-nilai untuk membimbing perilaku dan interaksi sosial. Hal itu menciptakan kerangka kerja yang memberikan pedoman mengenai cara berperilaku, berinteraksi, dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Contohnya mencakup lembaga agama, pendidikan, dan sistem hukum yang menyediakan pedoman moral, etika, dan aturan perilaku dalam suatu masyarakat. Lembaga-lembaga tersebut membantu membentuk dan memelihara ketertiban sosial serta memberikan arah bagi anggotanya.

2. Memberikan arahan untuk mengontrol perilaku individu atau kelompok

Fungsi lembaga sosial dalam memberikan arahan untuk mengontrol perilaku individu atau kelompok melibatkan beberapa aspek.

  • Lembaga sosial menetapkan norma dan aturan yang menggambarkan perilaku yang diharapkan dalam masyarakat
  • Menyediakan struktur dan tatanan yang membantu mengarahkan interaksi sosial.
  • Lembaga sosial juga memberikan sanksi atau penghargaan sosial sebagai respons terhadap kepatuhan atau pelanggaran terhadap norma tersebut. Dengan cara tersebut, lembaga sosial berperan dalam membentuk dan mengendalikan perilaku individu atau kelompok dalam suatu masyarakat.

3. Menjaga keutuhan dan keamanan masyarakat

Lembaga sosial juga berfungsi dalam menjaga keutuhan masyarakat karena secara tidak langsung membuat masyarakat saling terkait serta memberikan rasa aman. Seperti kepolisian dan tentara yang memiliki peran utama dalam menjaga keamanan dan menanggulangi ancaman terhadap masyarakat.

Lembaga-lembaga itu bekerja sama untuk membentuk sistem pengendalian dan menjaga keutuhan masyarakat dengan meminimalkan ancaman dan risiko terhadap keamanan masyarakat.

Jenis-Jenis Lembaga Sosial

Lembaga sosial terbagi menjadi enam jenis sesuai dengan fungsi dan tujuannya masing-masing yakni:

1. Lembaga Keluarga

Lembaga keluarga termasuk dalam kategori lembaga sosial. Lembaga sosial merujuk pada struktur atau organisasi dalam masyarakat yang mengatur perilaku dan interaksi antarindividu. Keluarga adalah lembaga sosial yang sangat penting karena berfungsi sebagai unit dasar dalam masyarakat untuk reproduksi, pengasuhan, dan perkembangan individu. Selain keluarga, lembaga sosial lainnya melibatkan pendidikan, agama, ekonomi, dan lembaga-lembaga lainnya.

2. Lembaga Pendidikan

Lembaga sosial mencakup berbagai struktur dalam masyarakat yang mengarahkan perilaku, nilai-nilai, dan interaksi antarindividu. Lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dari satu generasi ke generasi berikutnya. Semua itu mencakup sekolah, universitas, guru, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pendidikan formal maupun informal.

3. Lembaga Ekonomi

Lembaga ekonomi melibatkan aspek-aspek seperti produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa dalam suatu masyarakat. Contoh lembaga ekonomi melibatkan sistem pasar, perusahaan, bank, dan organisasi ekonomi lainnya.

Fungsi utama lembaga ekonomi adalah mengatur cara sumber daya ekonomi digunakan dan didistribusikan dalam masyarakat. Sebagai lembaga sosial, lembaga ekonomi memainkan peran penting dalam membentuk dinamika sosial dan interaksi antarindividu dalam konteks kegiatan ekonomi.

4. Lembaga Agama

Lembaga sosial melibatkan berbagai struktur atau organisasi dalam masyarakat yang mengatur perilaku, norma, dan nilai-nilai antarindividu. Lembaga agama memainkan peran signifikan dalam membentuk pandangan dunia, moralitas, dan tata nilai masyarakat.

Fungsi lembaga agama juga mencakup kegiatan keagamaan, memberikan pedoman moral, dan memfasilitasi praktek-praktek keagamaan. Gereja, masjid, kuil, dan tempat ibadah lainnya adalah contoh konkret dari lembaga agama.

Lembaga tersebut membantu memelihara norma sosial, memberikan kepastian moral, dan memainkan peran penting dalam membentuk identitas dan solidaritas masyarakat. Sebagai lembaga sosial, lembaga agama memengaruhi perilaku, nilai, dan hubungan antarindividu dalam masyarakat.

5. Lembaga Politik

Lembaga politik juga termasuk dalam lembaga sosial karena berperan dalam mengatur dan mengarahkan interaksi sosial terkait dengan kekuasaan, pemerintahan, dan pembuatan kebijakan. Lembaga politik menetapkan struktur kekuasaan dan mekanisme pengaturan yang mengorganisir cara keputusan dibuat dalam masyarakat.

Hal itu mencakup bentuk pemerintahan, sistem politik, dan lembaga-lembaga terkait. Melalui proses politik, lembaga politik membentuk dan mengimplementasikan kebijakan yang memengaruhi masyarakat secara luas. Kebijakan-kebijakan tersebut dapat mencakup ekonomi, pendidikan, lingkungan, dan aspek-aspek lain dari kehidupan sosial.

Dengan demikian, lembaga politik secara aktif terlibat dalam membentuk struktur dan dinamika sosial masyarakat, memainkan peran vital dalam proses pembuatan keputusan dan menjaga ketertiban dalam suatu komunitas.

6. Lembaga Budaya

Lembaga budaya berperan dalam membantu menetapkan norma-norma sosial dan nilai-nilai yang dihormati oleh masyarakat meliputi cara berpakaian, bahasa, adat istiadat, dan konvensi sosial lainnya. Lembaga budaya melibatkan seni, sastra, musik, dan berbagai bentuk ekspresi kreatif.

Hal itu tidak hanya menciptakan keindahan tetapi juga menggambarkan dan mewariskan nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi. Selain itu, berperan dalam mendidik anggotanya tentang sejarah, warisan, dan identitas budaya mereka.

Melibatkan generasi muda dalam pembelajaran budaya merupakan bagian dari proses pewarisan nilai dan tradisi.

Contoh lembaga sosial

Beberapa contoh lembaga sosial sesuai dengan jenisnya yaitu sebagai berikut.

1. Lembaga Pendidikan

  • Taman Kanak-Kanak (TK)
  • Sekolah Dasar (SD)
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP)
  • Sekolah Menengah Atas (SMA)
  • Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
  • Madrasah Aliyah (MA)

2. Lembaga Ekonomi

  • Kementerian Perdagangan
  • Kementerian Pertanian
  • Kementerian Kelautan dan Perikanan
  • Kementerian Negara dan Koperasi

3. Lembaga Kebudayaan

  • Yayasan Lembaga Budaya Nusantara
  • Lembaga Peduli Seni Batu Bara
  • Lembaga Seniman Budaya Muslim Indonesia
  • LKN

4. Lembaga Agama

  • Majelis Ulama Indonesia,
  • Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia
  • Perwakilan Umat Buddha Indonesia
  • Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia
  • Parisada Hindu Dharma Indonesia

5. Lembaga Politik

  • Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
  • Mahkamah Agung (MA)
  • Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
  • Komisi Yudisial (KY)
  • Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

6. Lembaga Keluarga

  • Kantor Urusan Agama (KUA)
  • Pengadilan Agama
  • Lembaga Perlindungan Anak
  • Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
fbWhatsappTwitterLinkedIn