Daftar isi
Dalam kegiatan operasionalnya perusahaan dagang juga menghasilkan pendapatan.
Namun pendapatan yang dihasilkan berasal dari transaksi jual beli barang.
Perusahaan dagang adalah sebuah perusahaan yang memiliki aktivitas utama menjual kembali barang-barang dagang.
Barang dagang tersebut dibeli dan disimpan oleh perusahaan perusahaan dagang.
Perusahaan dagang tidak membuat nilai tambah terhadap barang yang dijualnya.
Yang dimaksud nilai tambah adalah mengolah dan mengubah sifat dan bentuk barang asli sehingga barang tersebut mempunyai nilai jual tinggi.
Kegiatan utama perusahaan dagang adalah jual beli barang dagang yang berupa bahan baku, Bahan setengah jadi atau barang jadi.
Barang-barang yang diperjualbelikan sebagai contoh yaitu hasil pertanian (gabah, beras dll),
Hasil perkebunan (sayuran, buah-buahan dll) dan barang hasil industri olahan atau manufaktur.
Ciri-ciri yang dimiliki perusahaan dagang antara lain :
Produk yang diperdagangkan adalah barang yang berupa barang jadi yang memiliki fungsi (tangible). Contoh : Beras, Lemari, kursi
Kegiatan utama perusahaan dagang yaitu melakukan pembelian dan penjualan barang dagang tanpa melalui perubahan atau penambahan bentuk dan sifatnya.
Memiliki akun khusus yang diperoleh perusahaan dagang, seperti akun harga pokok penjualan (HPP), stok barang dagang, potongan dan retur penjualan.
Karena adanya akun-akun khusus pola penghitungan laba atau rugi perusahaan dagang tentu berbeda dengan perusahaan jasa.
Perusahaan jasa mendapatkan keuntungan dari mengurangi pendapatan dengan beban.
Sedangkan perusahaan dagang mendapat laba dari selisih pembelian dan penjualan.
Siklus akuntansi perusahaan dagang yaitu sebuah proses pembuatan laporan keuangan perusahaan dagang pada suatu periode tertentu.
Pada umumnya siklus akuntansi perusahaan dagang diawali dari awal transaksi sampai pada pembuatan laporan keuangan perusahaan dan sesuai dengan standar yang diterapkan.
1. Mencatat Transaksi di Jurnal Umum
Pencatatan seluruh transaksi di jurnal umum adalah pembuka siklus akuntansi.
Di dalam jurnal umum ini mencatat semua transaksi bisnis dan peristiwa dalam sistem akuntansi dalam satu periode akuntansi.
Peristiwa bisnis yang tercatat dalam jurnal umum dapat menunjukkan bagaimana peristiwa transaksi dapat berubah dalam persamaan akuntansi.
Sebagai contoh, ketika perusahaan membelanjakan kas untuk membeli kendaraan baru maka akun kas akan berkurang atau dikreditkan.
Maka membuat akun kendaraan bertambah atau didebet.
2. Mencatat di Buku Besar Pembantu
Langkah kedua dalam siklus akuntansi perusahaan dagang setelah entri jurnal dibuat dalam jurnal umum adalah memposting ke akun buku besar.
Tujuan penjurnalan untuk mencatat perubahan dalam persamaan akuntansi karena terjadinya sebuah peristiwa bisnis.
Akun buku besar mengkategorikan perubahan atau debit-kredit ke dalam akun tertentu, sehingga manajemen memiliki informasi yang berguna untuk tujuan anggaran dan kinerja.
3. Membuat Neraca Saldo Belum Disesuaikan
Langkah selanjutnya yaitu membuat neraca saldo. Neraca saldo yang belum disesuaikan berisi daftar semua akun bisnis yang akan muncul di laporan keuangan.
Sebelum dibuat entri jurnal penyesuaian di akhir tahun. Itulah sebabnya neraca saldo ini disebut belum disesuaikan.
Setelah semua entri jurnal diposting ke akun buku besar selanjutnya saldo percobaan yang belum disesuaikan dapat disiapkan.
Posting akun ke neraca saldo yang belum disesuaikan dengan cara masing-masing saldo akun ditransfer dari akun buku besar ke neraca saldo.
Semua akun dengan saldo debet terdaftar berada di kolom kiri dan semua akun dengan saldo kredit terdaftar berada di kolom kanan.
Sistem akuntansi manual biasanya dipasang mingguan atau bulanan.
Sama seperti penjurnalan, entri juga dilakukan selama periode akuntansi berjalan.
4. Jurnal Penyesuaian
Langkah keempat adalah Jurnal penyesuaian adalah entri jurnal yang dibuat pada akhir periode.
Jurnal ini dibuat sebelum laporan keuangan disusun agar dapat dikoreksi terlebih dahulu jika ada kesalahan.
Ada tiga jenis entri jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Masing-masing entri di atas menyesuaikan pendapatan atau pengeluaran agar dapat sesuai dengan penggunaan periode saat ini.
Konsep ini berdasarkan pada prinsip periode waktu yang menyatakan bahwa catatan dan aktivitas akuntansi dapat dibagi menjadi periode waktu yang terpisah.
5. Neraca Saldo Telah Disesuaikan
Neraca saldo setelah penyesuaian berisi daftar semua akun perusahaan yang akan muncul pada laporan keuangan setelah pembuatan jurnal penyesuaian di akhir tahun.
Neraca saldo adalah langkah terakhir sebelum laporan keuangan dapat dibuat. Ada dua cara untuk menyiapkan neraca saldo yang disesuaikan.
Kedua cara ini dapat bermanfaat tergantung pada situs perusahaan dan bagan akun yang dipakai.
Akun dapat diposting ke saldo setelah penyesuaian menggunakan metode yang sama dalam membuat saldo percobaan yang tidak disesuaikan.
Saldo akun diambil dari akun buku besar dan tercatat di neraca saldo yang belum disesuaikan.
Proses ini lebih cepat diselesaikan untuk perusahaan kecil karena hanya sedikit akun yang perlu diubah.
Hanya akun aktif yang akan muncul pada laporan keuangan yang harus dicantumkan pada neraca saldo. Jika akun saldo nol, tidak perlu dicantumkan di neraca.
6. Membuat Laporan Keuangan
Membuat laporan keuangan umum yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas.
Laporan keuangan ini adalah inti dari proses siklus akuntansi yaitu menyediakan informasi yang berguna bagi pengguna eksternal.
Laporan keuangan adalah produk akhir dari sistem akuntansi di perusahaan.
7. Membuat Lembar Kerja Akuntansi
Lembar kerja akuntansi ini membantu pekerjaan akuntan menyelesaikan siklus akuntansi dan menyiapkan laporan akhir tahun seperti neraca saldo yang belum disesuaikan Jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, dan laporan keuangan.
Lembar kerja akuntansi memiliki lima set kolom yang diawali dengan akun saldo percobaan yang belum disesuaikan dan diakhiri dengan laporan keuangan.
Seperti saldo percobaan lembar kerja juga memiliki judul yang terdiri dari nama perusahaan, judul laporan, dan periode waktu dokumen laporan.
8. Membuat Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang bertujuan menghapus semua akun sementara dan mentransfer saldo tersebut ke akun permanen.
Pendek kata, akun sementara ditutup atau diatur ulang pada akhir tahun (tutup buku).
Akun sementara adalah akun laporan laba rugi yang dipakai untuk melacak aktivitas akuntansi selama satu periode akuntansi.
Akun permanen adalah akun neraca yang bermanfaat untuk melacak aktivitas yang bertahan lama pada suatu periode akuntansi.
Misalnya, akun kendaraan adalah akun aset tetap yang dicatat pada saldo.
9. Membuat Ringkasan Penghasilan
Akun ringkasan penghasilan adalah akun sementara yang digunakan untuk menyimpan saldo akun laporan laba rugi.
Akun pendapatan dan pengeluaran, selama langkah entri penutupan dari siklus akuntansi.
Akun ringkasan pendapatan ini adalah pengganti saldo akun pada akhir periode akuntansi saat entri penutupan sedang disiapkan.
10. Neraca Saldo Setelah Tutup Buku
Neraca saldo setelah tutup buk adalah akun permanen yang masih memiliki saldo setelah entri penutupan selesai dibuat.
Semua akun laporan laba rugi telah ditutup dan tidak lagi memiliki saldo berjalan.
11. Membuat Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik dibuat pada awal periode akuntansi untuk membalik atau membatalkan jurnal-jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir periode akuntansi sebelumnya.
Jurnal pembalik perlu dilakukan karena akrual tahun sebelumnya dan pembayaran di muka akan digunakan selama tahun yang baru dan tidak perlu lagi dicatat sebagai kewajiban dan aset.
Jurnal ini bersifat tidak wajib karena tergantung pada ada tidaknya jurnal penyesuaian yang memerlukan jurnal pembalik.
Seluruh siklus akuntansi tersebut diperlukan perusahaan dagang, karena siklus yang terjadi dapat menjadi pertimbangan untuk pengambilan keputusan bisnis.
Perusahaan dagang memiliki dua jenis kategori yaitu
Berikut penjelasannya:
Perusahaan dagang dikategorikan menjadi 3 yaitu :
Adalah perusahaan yang kegiatan dagangnya berupa produk bahan baku (raw material) Yang dipakai sebagai bahan dasar untuk membuat produk untuk menghasilkan produk lain.
Contohnya kayu gelondongan dan mesin gergaji.
Adalah perusahaan yang kegiatan dagangnya menghasilkan produk final (final good) yang siap digunakan atau dikonsumsi.
Contohnya Pakaian, sepatu, TV LED, Komputer.
Perusahaan dagang dikategorikan menjadi 3 jenis:
Yaitu perusahaan yang melakukan kegiatan pembelian produk dari pabrik dengan jumlah besar secara langsung.
Perusahaan ini menjual produk tersebut ke pedagang dengan perantara dengan volume penjualan yang besar. Biasanya kita sebut dengan grosir.
Yaitu perusahaan yang melakukan kegiatan pembelian dalam jumlah besar dan menjual kembali ke pengecer dalam jumlah sedang (subgrosir).
Yaitu perusahaan yang berhubungan langsung dengan konsumen. Konsumen membeli secara eceran.
Contohnya minimarket, toserba, toko swalayan dan warung-warung tradisional.
Berikut ini akun-akun khusus di dalam perusahaan dagang :
Ada dua metode pencatatan barang dagang pada perusahaan dagang yaitu Metode Periodik dan Metode Permanen. Berikut penjelasannya:
Metode Periodik (periodic inventory sytem), perpindahan barang yang keluar dan masuk tidak akan dicatat.
Pencatatan barang dilakukan melalui akun penjualan untuk transaksi penjualan barang dan akun pembelian untuk transaksi pembelian barang.
Metode ini menyebabkan persediaan barang tidak dapat diketahui setiap saat.
Pencatatan persediaan barang dagang dengan metode ini dilakukan secara berkala atau periodik pada akhir periode.
Sistem penghitungannya secara fisik menghitung barang dagangan dan barang persediaan (stock opname) yang ada di tempat penyimpanan.
Umumnya, metode periodik ini digunakan pada perusahaan yang menjual barang dengan harga relatif murah tetapi kuantitas penjualannya tinggi.
Metode Permanen (perpectual system) ini pencatatan barang dagang dilakukan secara permanen atau terus menerus.
Mendetail pada setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan.
Dengan metode ini, persediaan barang dagang dapat diketahui setiap saat karena adanya pencatatan terus-menerus.
1. Perusahaan Dagang Kecil
Perusahaan dagang kecil banyak dan sering kita jumpai di sekitar kita.
Sebagai contoh:
2. Perusahaan Dagang Besar
Di Indonesia banyak berdiri perusahaan-perusahaan dagang yang menguasai bidangnya masing-masing. Berikut beberapa contohnya:
Kita tentu sering menemui Indomaret di sepanjang jalan, perusahaan ini adalah pelopor perusahaan dagang dengan sistem bisnis waralaba.
Perusahaan ini memiliki gerai sekitar lebih dari 16 ribu tersebar di seluruh indonesia.
PT. Indomarco bergerak dalam bidang pendistribusian barang dan kebutuhan pokok.
Gramedia adalah toko buku nomor satu di Indonesia yang berdiri di bawah perusahaan dagang besar yang bergerak di dalam penjualan buku.
Buku-buku yang dijual berasal dari berbagai macam penerbit dan percetakan yang ada di seluruh indonesia.